Suara.com - Indonesia sukses membawa pulang satu gelar dari ajang bulutangkis Dutch Open Grand Prix 2017. Gelar ini dipersembahkan pasangan ganda putri Rizki Amelia Pradipta/Della Destiara Haris.
Dalam final yang berlangsung di Topsportcentrum, Almere, Belanda, Minggu (15/10/2017) kemarin, Rizki/Della mengalahkan rekan sepelatnas PBSI yang juga unggulan pertama, Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istarani, dengan skor 21-17, 21-16.
Rizki/Della sudah mengontrol jalannya pertandingan sejak game pertama dengan unggul jauh 12-5. Sempat mendekat 12-14, namun akhirnya Anggia/Ketut tak dapat menaklukkan Rizki/Della di game pertama.
Di game kedua, Anggia/Ketut balik unggul 6-1. Namun saat skor imbang 8-8, ritme permainan kembali dikendalikan Rizki/Della hingga akhirnya mengamankan game kedua sekaligus memastikan gelar juara.
"Kuncinya sih kami nggak mau mikir menang atau kalah, mau enjoy saja di lapangan. Yang penting kami bisa tampil maksimal," kata Rizki, dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Senin (16/10/2017).
"Kami juga bisa fokus di satu demi satu poin dan nggak mau lengah," Della menimpali.
Bagi Rizki/Della, ini merupakan final kedua untuk mereka sejak dipasangkan oleh Kepala Pelatih Ganda Putri PBSI Eng Hian.
Final pertama yang dirasakan mereka, yakni pada ajang Vietnam Open Grand Prix 2017, 10 September lalu. Sayangnya, mereka gagal membawa pulang gelar juara ke Tanah Air.
Di partai final, Rizki/Della takluk di tangan pasangan Thailand, Chayanit Chaladchalam/Phataimas Muenwong, dengan skor 16-21 dan 19-21.
Baca Juga: Bertemu Presiden OCA, Jokowi Minta Dipromosikan Hal Ini
"Kemengangan (di Belanda) ini tentunya sangat berarti untuk kami. Dari awal kami berusaha untuk menikmati permainan walaupun melawan teman sendiri. Sudah lama kami tidak naik podium juara," ungkap Rizki.
"Sejak Vietnam Open, saya dan Della sudah mulai kompak. Di latihan pun kami saling menutupi kekurangan masing-masing, komunikasinya juga dijaga terus," tambah Rizki.
Usai mengikuti Dutch Open 2017, kedua pasangan ganda putri ini akan bertolak ke Odense, Denmark, menyusul rekan-rekannya di pelatnas untuk mengikuti Denmark Open Super Series Premier 2017.
Berikut hasil lengkap babak final Dutch Open Grand Prix 2017 :
Tunggal Putra
Kento Momota (Jepang) vs Yu Igarashi (13-Jepang): 21-10, 21-12
Tunggal Putri
Zhang Beiwen (1-AS) vs Michelle Li (6-Kanada): 21-16, 21-14
Berita Terkait
-
Final SEA Games 2025: Ekspresi Tak Percaya Alwi Farhan Usai Raih Emas Tunggal Putra
-
Jaga Tradisi Juara, Magelang Tutup Rangkaian Program PBSI Kenalkan Bulu Tangkis Usia Dini
-
Indonesia Kian Dekat Emas Pertama SEA Games 2025, Indra Wijaya Sebut Pemain Siap Tempur
-
Jadwal Final Bulutangkis SEA Games 2025: Besok Indonesia Rebut 2 Medali Emas?
-
Jadwal Semifinal SEA Games 2025 Hari Ini: Berikut Susunan Pemain Indonesia vs Singapura
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Doa Buka Puasa Rajab Lengkap dengan Artinya, Jangan Sampai Terlewat!
-
Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Tempati Kios Sementara
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium