Suara.com - Polisi belum mendapatkan data lengkap mengenai usia buruh yang menjadi korban kebakaran pabrik pengepakan petasan PT Panca Buana Cahaya Sukses, Jalan Raya SMPN 1 Kosambi, Belimbing, RT 20, RW10, Kosambi, Tangerang, Kamis (26/10/2017).
"Datanya belum lengkap," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono kepada Suara.com, Jumat (27/10/2017).
Ia mengatakan, pengumpulan data mengenai usia buruh itu diperlukan untuk memastikan benar atau tidaknya dugaan pemilik perusahaannya tersebut, Indra Liyono (40), mempekerjakan buruh anak.
Namun, Argo menegaskan, korban luka-luka yang masih dirawat di sejumlah rumah sakit mayoritas orang dewasa.
Argo menjelaskan, polisi juga masih memeriksa Indra yang baru saja pulang ke Indonesia setelah bepergian ke luar negeri. Pemeriksaan pemilik pabrik tersebut dilakukan di Polsek Teluk Naga.
"Iya masih kami periksa pemiliknya," tukasnya.
Argo belum bisa menjelaskan apa saja materi pemeriksaan yang dilakukan terhadap Indra.
Sebelumnya, Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri mengakui telah memerintahkan anak buahnya untuk turun tangan menyelidiki sistem ketenagakerjaan di pabrik yang ludes dilalap api dan mengakibatkan 47 buruh tewas.
Baca Juga: Bedeng-bedeng Perlawanan di Kampung Akuarium
"Saya sudah memerintahkan jajaran untuk menangani," kata Hanif di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis malam.
Kalau terbukti menggunakan buruh anak, Hanif memastikan memberikan sanksi kepada perusahaan tersebut. Sanksi terberatnya adalah mencabut izin beroperasi perusahaan tersebut.
"Ini akan jadi pelanggaran, sanksi paling berat akan dicabut izin usahanya," tegasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat