Suara.com - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyatakan bahwa pihaknya menarik dukungan terhadap Anies Baswedan dan Sandiaga Uno sebagai Gubernur serta Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Penarikan dukungan itu akan dilakukan secara resmi, Jumat (10/11/2017) nanti dalam aksi demonstrasi di Balai Kota.
"Selain menolak UMP DKI 2018 senilai Rp3,6 juta, kami juga akan melakukan aksi cabut mandat kepada Anies-Sandi sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur," kata Said Iqbal dalam konfrensi pers di kantor KSPI, Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (8/11/2017).
Dia menilai Anies-Sandi telah membohongi warga DKI Jakarta, khususnya para buruh. Sebab waktu kampanye Pilkada DKI lalu pasangan Anies-Sandi menjanjikan akan menaikkan upah buruh yang layak sesuai harapan buruh.
Bahkan keduanya telah menandatangani kontrak politik dengan para buruh yang tergabung dalam Koalisi Buruh Jakarta yang menjadi bagian dari KSPI.
"Anies-Sandi ini pembohong. Dia telah mengingkari janji dan kontrak politik yang telah mereka tandatangani. Maka dari itu pembohong harus dihukum," ujar dia.
Selain itu, KSPI dan sejumlah elemen serikat buruh memberi Anies-Sandi label sebagai 'Bapak Upah Murah'. Sebab, Anies mengingkari janjinya menaikkan standar upah buruh yang layak. Terbukti UMP DKI 2018 yang diputuskan Anies Baswedan sebagai Gubernur sangat murah di mata buruh, yaitu hanya Rp3,6 juta.
"Buruh juga akan memberikan gelar Anies-Sandi sebagai Bapak Upah Murah dan Gubernur yang paling cepat mengingkari janji," kata dia.
Dalam kesempatan yang sama, Koordinator Koalisi Buruh Jakarta (KBJ) Winarso menyatakan bahwa, para buruh yang tergabung dalam KBJ berkontribusi besar dalam kemenangan Anies-Sandi saat Pilkada DKI beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Kecewa dengan UMP 2018 Murah, Buruh Bakal Demo Anies - Sandi
Sebab mereka semua memilih pasangan Anies-Sandi, sesuai perjanjian dan kontrak politik yang sudah ditandatangani.
"Dalam Koalisi Buruh Jakarta ada 13 Feredasi Serikat Buruh, jumlah buruh dalam koalisi ini jumlahnya lebih dari 400 ribu orang. Semuanya pemilih Anies-Sandi saat Pilkada, karena ada kontrak politik yang diharapkan. Namun mereka ingkar janji, maka kami mencabut mandat dukungan itu," ujar dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 6 Oktober 2025, Banjir Ribuan Gems dan Kesempatan Klaim Ballon d'Or
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga Mulai Rp6 Jutaan, Ramah Lingkungan dan Aman Digunakan saat Hujan
Pilihan
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
Terkini
-
Anak Buah Masuk Penjara Gegara Pasang Patok, Dirut PT WKM Pasang Badan: Saya yang Bertanggung Jawab
-
Anak Riza Chalid Hadapi Sidang Korupsi Pertamina, Pengacara Bantah Keterlibatan Kliennya
-
Gema Adzan Sang Ayah di Reruntuhan Ponpes Al Khoziny, Ikhlas Melepas Anaknya Syahid
-
Harapan Akhir Tahun Pekerja Online, Rieke Minta Kado Spesial Perpres Perlindungan dari Prabowo
-
Sidang Praperadilan Nadiem Makariem, Hotman Paris Cecar Ahli Hukum Soal Kerugian Negara
-
Yayat Supriatna Sebut Pembangunan Infrastruktur Pangan Bukan Domain Pemerintah
-
Revisi UU Ketenagakerjaan Jadi Kunci Nasib Pekerja Digital, Rieke Diah Pitaloka: Mari Kawal Bersama
-
Gubernur Pramono Tolak Atlet Israel, Menlu 'Lempar Bola' ke Persani dan Imigrasi
-
Bantah Menteri Pigai, Komnas HAM Tegaskan Kasus Keracunan MBG Adalah Pelanggaran Hak Asasi
-
Gus Yasin Buka Kartu: 'Dalang' Islah PPP Ternyata Caleg, Istana Tak Ikut Campur