Suara.com - Arab Saudi, di bawah komando Putra Mahkota Kerajaan Mohammed bin Salman, melakukan pemberantasan korupsi besar-besaran yang menyasar pejabat dan kaum bangsawan.
Hingga kekinian, sedikitnya 208 orang telah ditangkap karena diduga korupsi. Mereka ditahan di hteo lmewah Ritz Carlton. Tujuh orang di antaranya sudah dibebaskan karena tak cukup bukti.
Jaksa Agung Saudi sekaligus anggota Komite Tertinggi Pemberantasan Korupsi, Sheikh Saud al-Moaajeb, mengungkapkan, total uang kerajaan yang dikorupsi oleh ratusan bangsawan tersebut selama beberapa dekade terakhir mencapai USD100 miliar atau setara lebih dari Rp1.350 triliun.
”Sebanyak USD100 miliar uang kerajaan sudah diselewengkan para koruptor. Praktik korupsi itu dilakukan secara sistematis dalam beberapa dekade terakhir,” tutur Moaajeb seperti dilansir kantor berita Saudi, SPA, Jumat (10/11/2017).
Ia mengatakan, perusahaan-perusahaan, bank, maupun aktivitas bisnis ratusan bangsawan yang telah ditangkap itu belum dibekukan oleh pemerintah.
Sementara ini, kata Moaajeb, pihaknya baru membukan 1.700 rekening bank yang dimiliki ratusan bangsawan tersebut secara pribadi.
“Tapi ke depan, kalau ada cukup bukti bahwa aktivitas bisnis mereka juga hasil korupsi, akan kami bekukan dan disita,” tegasnya.
Untuk diketahui, pemberantasan koruptor secara besar-besaran terhadap kaum bangsawan Saudi itu digelar setelah Putra Mahkota Mohammed diberikan wewenang sang ayah untuk memimpin komite tertinggi pemberantasan korupsi.
Baca Juga: Mau Dirazia karena Ngebut, Pengojek: Jemuran Belum 'Diangkat' Pak
Penangkapan paling monumental atas perintah sang pangeran terjadi pada Sabtu (4/11) akhir pekan lalu.
Dalam satu hari itu, Pangeran Mohammed memberikan perintah penangkapan dan penahanan terhadap 11 pangeran, empat menteri, dan puluhan mantan menteri, pejabat, serta pengusaha.
Pemberantasan korupsi itu sendiri disebut banyak pihak sebagai langkah Putra Mahkota Mohammed melakukan konsolidasi kekuasaan sebelum dirinya naik tahta.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
DPR 'Sentil' Menkeu Purbaya, Sebut Kebijakan Rp200 Triliun Cuma Jadi Beban Bank & Rugikan Rakyat!
-
Ivan Gunawan Blak-blakan: Dijauhi Teman Pesta Usai Hijrah dan Risih Dipanggil 'Haji'
-
5 Prompt AI Viral: Ubah Fotomu Jadi Anime, Bareng Idol K-Pop, Sampai Action Figure
-
Media Belanda Julid ke Eliano Reijnders yang Gabung Persib: Penghangat Bangku Cadangan, Gagal
-
Sudah di Indonesia, Jebolan Ajax Amsterdam Hilang dari Skuad
Terkini
-
Profil Ahmad Dofiri, Purnawirawan Jenderal Polisi yang Masuk Bursa Kabinet Prabowo
-
Komisi I DPR Benarkan Djamari Chaniago Akan Dilantik Jadi Menko Polkam, Menporanya Erick Thohir?
-
Usut Korupsi Kuota Haji, KPK Periksa 5 Pejabat Direktorat Haji Khusus Kemenag
-
Kejagung Periksa 8 Saksi Kasus Korupsi Digitalisasi Pendidikan yang Menyeret Nadiem, Siapa Saja?
-
Gelar Aksi 'Pink', Aliansi Perempuan Tuntut Pembebasan Delpedro Cs di Polda Metro Jaya
-
Skandal Ijazah Capres: KPU Panen Kritik, Keputusan Dicabut, DPR Angkat Bicara
-
5 Pejabat Kemenag Diperiksa KPK di Kasus Korupsi Haji, Ini Nama-namanya!
-
Dugaan Perselingkuhan Irjen Krishna Murti Viral di Medsos, Kompolnas Minta Klarifikasi Polri
-
Didampingi Istri, Ahmad Dofiri Kepergok ke Istana, Sinyal Kuat Reshuffle Kabinet Prabowo Jilid 3?
-
Soroti Masalah Kesehatan, Ribka PDIP: Negara Tak Boleh Abai, Pasien bukan Sekedar Angka Statistik!