Suara.com - Al Franken, yang telah menjabat sebagai senator untuk Minnesota sejak 2009, meminta maaf kepada pembawa anchor olahraga dan mantan model Leeann Tweeden, karena tindakannya yang tidak sopan ketika mereka dalam perjalanan menghibur para tentara AS yang dikirim ke Afganistan.
Tweeden mengatakan bahwa Franken, yang pada waktu itu adalah seorang komedian terkenal, penulis dan pembawa acara radio bicara yang telah terkenal di acara satir 'Saturday Night Live', telah menulis sebuah sketsa di mana dia bermaksud menciumnya di atas panggung di depan pasukan.
Selama latihan, Tweeden mengatakan bahwa Franken mendatanginya, meletakkan tangannya di belakang kepala, menyentuhkan bibirnya ke bibir Tweeden dan dengan agresif memasukkan lidahnya ke mulut.
Tuduhan tersebut terjadi di tengah lonjakan klaim pelecehan seksual yang dilakukan oleh para artis lelaki senior mulai dari hiburan, media dan musik, setelah walikota Hollywood Harvey Weinstein dikecam selama beberapa dekade karena melakukan pelecehan seksual.
Tweeden mengatakan tidak ada yang menyaksikan kejadian tersebut dan dia pun segera mendorong Franken dan pergi untuk membersihkan mulutnya, karena merasa jijik dan dilecehkan.
Di rumah penerbangan yang panjang di atas sebuah pesawat kargo militer, Tweeden mengatakan bahwa saat itu tubuhnya dilapiskan baja dan helm. Franken berpose untuk sebuah foto di mana ia tampak meraba payudara Tweeden. Dia mengetahuinya setelah dia kembali ke rumah dan dikirim foto selama perjalanannya.
"Saya merasa dilecehkan lagi, malu, dirubuhkan, dipermalukan," tulisnya di situs radio KABC di Los Angeles, tempat dia mengadakan pertunjukan.
"Berani-beraninya ada yang meraih payudara saya seperti ini dan menganggapnya lucu?"
Franken, yang terpilih kembali ke Senat pada tahun 2014, mengeluarkan sebuah pernyataan untuk menanggapi tuntutan tersebut.
Baca Juga: Senator AS Desak Presiden Trump Tekan Aung San Suu Kyi
"Saya tentu tidak ingat latihan untuk drama komedi dengan cara yang sama, tapi saya mengirimkan permintaan maaf saya yang tulus kepada Leeann," katanya.
"Seperti foto itu, jelas saya seharusnya tidak melakukannya."
Mitch McConnell, pemimpin mayoritas Partai Republik di Senat, meminta Komite Etika untuk meninjau kembali masalah tersebut atas semua tuduhan pelanggaran seksual atau penyerangan yang dilakukan dengan kredibel.
"Terlepas dari pesta, pelecehan dan penyerangan sama sekali tidak dapat diterima di tempat kerja atau di tempat lain," tukasnya.
Demokrat teratas di Senat, Chuck Schumer, bergabung dalam pemanggilan komite tersebut untuk menyelidiki sepenuhnya kejadian ini. Dia mengatakan bahwa pelecehan seksual tidak dapat diterima dan tidak boleh ditolerir. [SBS]
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO