Ketua YLBHI Bidang Advokasi M. Isnur [suara.com/Maidian Reviani]
Ketua Bidang Advokasi Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia Muhammad Isnur mengatakan driver Setya Novanto, Hilman Mattauch, bisa disangkakan turut serta melindungi tersangka kasus dugaan korupsi KTP berbasis elektronik, Setya Novanto.
Menurut Isnur, ketika suatu lembaga penegak hukum hendak menangkap seseorang - terlebih jika seseorang itu sudah masuk daftar pencarian orang - maka, wajib hukumnya bagi orang lain untuk memberi tahu aparat hukum jika mengetahui keberadaannya.
"Jika kemudian malah membantu misalnya tersangka ini bersembunyi, tak membantu para penegak hukum untuk mengungkap dan menangkap orang ini, itu patut dicurigai, patut disangkakan kepada dia membantu tersangka bersembunyi," kata Isnur di KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (17/11/2017).
Isnur menegaskan Hilman dapat dipidana karena diduga turut menghalang-halangi proses hukum yang tengah ditangani KPK.
"Bisa dipidana. Menghalang-halangi penyidikan. Itu masuk obstruction of justice," ujar Isnur.
Hilman membawa Novanto dari DPR untuk diantarkan ke studio Metro TV. Tetapi informasi lain menyebutkan mereka hendak ke KPK. Hilman yang mengemudikan mobil. Saat kejadian, di dalam mobil juga ada ajudan Novanto. Tapi di tengah jalan, tepatnya Jalan Permata Hijau, mobil tersebut menabrak tiang lampu yang berdiri di trotoar.
Isnur mendorong lembaga antirasuah untuk menyelidiki orang-orang yang berada dalam mobil.
"KPK penting segera menyelidiki dan mengejar saksi-saksi yang ada di situ. Baik ajudannya, baik supir yang membawa dia gitu, sejak kapan supir ini membawa dia," tutur Isnur.
"Jangan-jangan misalnya dia bawa sejak malam ketika Setya Novanto menghilang itu. Jangan-jangan dia membawa seharian. Itu kan berarti kalau sudah seperti itu, berarti jelas mencoba bawa kabur si tersangka yang hendak ditangkap," Isnur menambahkan.
Jika benar demikian, kata dia, merupakan bentuk penghalangan penyidikan terhadap tersangka yang sedang dalam pencarian KPK.
KPK harus mengecek sejak kapan ia bersama Novanto. Berangkat darimana, dan hendak kemana.
"Apabila benar mau berangkat ke KPK seperti yang diberitakan, apakah benar saat kecelakaan posisi mobil Fortuner yang mereka kendarai menuju KPK," kata dia.
"Itu semua digali dari saksi ini. Dan pertanyaan publik apakah ini benar kecelakaan yang alami gitu, di mana dia teledor, atau lalai menyetir atau kah ada dugaan-dugaan lain gitu. Itu kan ada banyak kejanggalan, banyak keanehan keanehan. Nah, KPK harus mengungkap ini," Isnur menambahkan. [Delfia Cornelia]
Menurut Isnur, ketika suatu lembaga penegak hukum hendak menangkap seseorang - terlebih jika seseorang itu sudah masuk daftar pencarian orang - maka, wajib hukumnya bagi orang lain untuk memberi tahu aparat hukum jika mengetahui keberadaannya.
"Jika kemudian malah membantu misalnya tersangka ini bersembunyi, tak membantu para penegak hukum untuk mengungkap dan menangkap orang ini, itu patut dicurigai, patut disangkakan kepada dia membantu tersangka bersembunyi," kata Isnur di KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (17/11/2017).
Isnur menegaskan Hilman dapat dipidana karena diduga turut menghalang-halangi proses hukum yang tengah ditangani KPK.
"Bisa dipidana. Menghalang-halangi penyidikan. Itu masuk obstruction of justice," ujar Isnur.
Hilman membawa Novanto dari DPR untuk diantarkan ke studio Metro TV. Tetapi informasi lain menyebutkan mereka hendak ke KPK. Hilman yang mengemudikan mobil. Saat kejadian, di dalam mobil juga ada ajudan Novanto. Tapi di tengah jalan, tepatnya Jalan Permata Hijau, mobil tersebut menabrak tiang lampu yang berdiri di trotoar.
Isnur mendorong lembaga antirasuah untuk menyelidiki orang-orang yang berada dalam mobil.
"KPK penting segera menyelidiki dan mengejar saksi-saksi yang ada di situ. Baik ajudannya, baik supir yang membawa dia gitu, sejak kapan supir ini membawa dia," tutur Isnur.
"Jangan-jangan misalnya dia bawa sejak malam ketika Setya Novanto menghilang itu. Jangan-jangan dia membawa seharian. Itu kan berarti kalau sudah seperti itu, berarti jelas mencoba bawa kabur si tersangka yang hendak ditangkap," Isnur menambahkan.
Jika benar demikian, kata dia, merupakan bentuk penghalangan penyidikan terhadap tersangka yang sedang dalam pencarian KPK.
KPK harus mengecek sejak kapan ia bersama Novanto. Berangkat darimana, dan hendak kemana.
"Apabila benar mau berangkat ke KPK seperti yang diberitakan, apakah benar saat kecelakaan posisi mobil Fortuner yang mereka kendarai menuju KPK," kata dia.
"Itu semua digali dari saksi ini. Dan pertanyaan publik apakah ini benar kecelakaan yang alami gitu, di mana dia teledor, atau lalai menyetir atau kah ada dugaan-dugaan lain gitu. Itu kan ada banyak kejanggalan, banyak keanehan keanehan. Nah, KPK harus mengungkap ini," Isnur menambahkan. [Delfia Cornelia]
Komentar
Berita Terkait
-
Pembebasan Bersyarat Setya Novanto Digugat! Cacat Hukum? Ini Kata Penggugat
-
Setnov Bebas Bersyarat, Arukki dan LP3HI Ajukan Gugatan ke PTUN Jakarta: Kecewa!
-
Terpopuler: Anak Setya Novanto Menikah, Gaji Pensiunan PNS Bakal Naik Oktober 2025?
-
Biodata dan Agama Rheza Herwindo, Anak Setya Novanto yang Nikahi Kerenina Sunny
-
Biodata dan Agama Kerenina Sunny, Adik Steve Emmanuel Jadi Menantu Setya Novanto
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Polisi Temukan Serbuk Pemicu Ledakan di Rumah Terduga Pelaku Peledakan SMAN 72
-
Densus 88 Terlibat Dalami Motif Terduga Pelaku Peledakan di SMAN 72
-
Blak-blakan Sebut Soeharto Diktator, Cerita 'Ngeri' Putri Gus Dur Dihantui Teror Orba Sejak SMP
-
Sindiran Pedas PDIP usai Jokowi Dukung Soeharto Pahlawan: Sakit Otaknya!
-
Masuk Komisi Reformasi Polri Bentukan Prabowo: Sepak Terjang Idham Azis, Nyalinya Gak Kaleng-kaleng!
-
Menkeu Purbaya Bakal Redenominasi Rupiah, Apa Manfaatnya?
-
Alasan Presiden Mahasiswa UIN A.M. Sangadji Ambon Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
-
Jenguk Korban Ledakan SMAN 72, Mensos Pastikan Biaya Pengobatan Ditanggung Pemerintah
-
Siswa Terduga Kasus Bom Rakitan di SMAN 72 Korban Bullying, Begini Kata Pengamat Teroris
-
Hadirkan Pemerataan Pembangunan Sampai ke Papua, Soeharto Dinilai Layak Sandang Pahlawan Nasional