Suara.com - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, akan memimpin Rapat Pimpinan TNI Tahun 2018 di kapal perang. Ia mengatakan, rapat di kapal perang itu hanya untuk memunculkan suasana baru.
"Alasannya supaya ada suasana baru, rapat-rapat jangan di hotel," kata Panglima TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (4/11/2017).
Menurut dia, rapat di kapal juga dilakukan untuk meninjau daerah perbatasan RI. Para pimpinan TNI nantinya dapat melihat pulau-pulau terpencil di Indonesia.
"Kami punya hotel apung, ya gunakan hotel apung sambil mengajak yang Angkatan Farat lihat bagaimana daerah perbatasan, pulau-pulau terpencil," tuturnya.
Rapat Pimpinan TNI tahun ini akan mengevaluasi apa yang telah dilakukan TNI. Evaluasi tersebut nantinya akan dikaji untuk program ke depan. Rencananya, Rapim TNI yang digelar di atas kapal itu berlangsung pada awal Desember 2017.
"Rapim itu hanya mengevaluasi apa yang sudah kami lakukan selama ini. Dari evaluasi tersebut kami kaji, kemudian bagaimana program ke depan sehingga tertata dengan baik," ucapnya.
Tiga kapal perang di bawah Koarmatim tengah dipersiapkan untuk mendukung kegiatan Rapat Pimpinan (Rapim) TNI tahun 2018.
Tiga kapal itu, yakni KRI Makassar (MKS) - 590, KRI Multatuli (MLT) - 561 dan KRI Teluk Ende (TLE) - 517.
Baca Juga: Upah PHL di Monas Naik? Sandiaga: Tunggu Usulan dari Pak Munjirin
Selain itu, unsur Koarmatim lainnya yang bertugas mengawal kegiatan Rapim TNI 2018 di antaranya adalah KRI Raden Eddy Martadinata-331, KRI I Gusti Ngurah Rai-332, KRI Fatahillah-361.
Sedangkan unsur udara sebagai sarana angkut yaitu satu Boeing-737, C-130 Hercules, satu CN-235 Patmar, satu KA-350i, satu Heli Bell, satu Heli Panther, dan satu Heli BO-105.
Pelayaran Rapim TNI akan dimulai dari Ternate, Pulau Widi, Waipai, serta Sorong. Kegiatan Rapim TNI rencananya akan dilaksanakan pada 6 Desember - 9 Desember 2017 yang diikuti seluruh petinggi TNI dari TNI AD, TNI AL dan TNI AU.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO