Suara.com - Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan menangkap empat orang diduga melakukan tindak pidana perdagangan orang di bawah umur yang dijual kepada warga negara asing. Korban di jual dan dipekerjakan sebagai pekerja seks anak.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Mardiaz Kusin Dwihananto mengatakan empat pelaku berinisial D, F, DI, dan S. Mereka ditangkap di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, pada Rabu (20/12/2017).
"Ini mereka penjual anak-anak ini ke WNA yang berdomisili di Indonesia. Sehingga kami kenakan penerapan pasal UU perlindungan anak, dan TPPO," kata Mardiaz di Polres Jakarta Selatan, Kamis (21/12/2017).
Kasus ini diungkap setelah orangtua korban melaporkan ke Polres Jakarta Selatan, Senin (18/12/2017). Sehingga polisi melakukan penyelidikan.
"Di mana korbannya inisial N (12) dan D yang merupakan anak-anak. Itu laporan dari orang tua korban," ujar Mardiaz.
Mardiaz mengatakan adapun peran para tersangka F, DI, dan D mencari para anak - anak di bawah umur. Sementara S berperan sebagai pencari warga negara asing sebagai konsumen.
"Jadi anak- anak ini direkrut oleh sindikat ini kemudian dijual untuk konsumsi seks dan prostitusi anak," kata Mardiaz.
Anak korban penjualan manusia itu dijual sampai ratusan juta rupiah.
"Itu kan bervariasi, ada yang Rp500 juta ada juga sampai Rp1,5juta," kata Mardiaz.
Baca Juga: Gadis Belasan Tahun Dijadikan Pekerja Seks di Rusun
Mardiaz menyebut untuk korbannya tak mendapat bayaran penuh dari harga transaksi yang dilakukan tersangka dengan pelanggan warga negara asing.
"Itu dipotong untuk perekrut Rp200 ribu ada juga sampai Rp500 ribu," ujar Mardiaz.
Mardiaz menambahkan para tersangka memasarkan korbannya untuk dijual ke WNA dengan bertemu di sebuah tempat hiburan malam.
"Itu kenal di salah satu bar dibilangan Jakarta adanya perkumpulan WNA di sana dan kenal perantara - perantara ini sehingga terjadi transaksi," kata Mardiaz.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Polisi Bismo Teguh Prakoso menambahkan tarif harga yang ditentukan dari pelayanan seks korban terhadap hidung belang.
"Semua tergantung dari tingkat seksualitasnya, ada yang full, ada yang dia (pelanggan minta) hanya masturbasi saja," ujar Bismo.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- Terbongkar dari Tato! Polisi Tetapkan Pria Lawan Main Lisa Mariana Tersangka Kasus Video Porno
- Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
Pilihan
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
Terkini
-
Efek Domino OTT Bupati Ponorogo: KPK Lanjut Bidik Dugaan Korupsi Monumen Reog
-
Bukan Kekenyangan, Tiga Alasan Ini Bikin Siswa Ogah Habiskan Makan Bergizi Gratis
-
Jenderal Bintang Dua Terseret Sengketa Lahan Jusuf Kalla, Mabes AD Turun Tangan
-
Video Aksi Koboi di Tebet, Pulang Kerja Dihadang dan Diancam Tembak
-
Asfinawati Nilai Ada 'Main Politik' di Balik Mandeknya Kasus HAM di Kejagung
-
Ribka Tjiptaning Dilaporkan ke Bareskrim, Organisasi Sayap PDIP Singgung Pembungkaman Suara Kritis
-
Dipolisikan Buntut Ucapan Soeharto Pembunuh Rakyat, Ribka PDIP Tak Gentar: Dihadapi Saja
-
Diprotes Dewan, Pramono Bantah Ada Pemangkasan Anggaran Subsidi Pangan di 2026
-
Prabowo Terima Kunjungan Mantan PM Australia di Hotel Tempat Menginap, Ini yang Dibahas
-
Angka Perkawinan Anak Turun Jadi 5,9 Persen, KemenPPPA Waspadai Perubahan ke Nikah Siri