Suara.com - Polresta Depok menetapkan 8 anggota geng motor yang melakukan aksi penjarahan toko pakaian Fernando Store, Jalan Cakalele III, Mekarjaya, Sukmajaya, Depok, beberapa waktu lalu.
Tiga dari delapan tersangka tersebut merupakan perempuan, yang dinilai berperan sentral dalam aksi penjarahan pada Minggu (24/12) akhir pekan lalu.
Kapolres Kota Depok Ajun Komisaris Besar Didik Sugiarto mengatakan, ketiga “cabe-cabean” atau perempuan yang bergabung dalam geng motor itu berinisial Y, AB, dan BA.
"Ketiga perempuan itu ada yang ikut mengambil barang, ada yang berperan menunggu di motor. Ada yang berperan menerima hasil. Jadi, hasil kejahatan itu dibagi-bagi ke setiap anggota yang ikut menjarah,” kata Didik, Selasa (26/12/2017).
Didik mengungkapkan, sebagian hasil jarahan digunakan tiga geng motor itu sebagai hadiah kepada geng motor lain yang ingin bergabung.
“Tiga geng motor yang melakukan penjarahan itu sendiri adalah Jepang (Jembatan Mampang), RBR dan Matador. Jadi, hasil jarahan itu ada yang disimpan, nanti dihadiahkan bagi komunitas motor lain yang mau bergabung,” jelasnya.
Didik menuturkan, barang yang digondol gerombolan tersebut berupa celana jins dan kaus.
"Setelah kami periksa, barang jarahan itu belum dijual. Tapi, untuk kepentingan kelompok itu sendiri," tukasnya.
Baca Juga: Israel Bikin Undang-Undang agar Bisa Hukum Mati Warga Palestina
Untuk diketahui, polisi menangkap 27 orang anggota geng motor. Berdasarkan hasil pemeriksaan polisi menetapkan 8 tersangka. Adapun mereka berinisial AB, AP, E, AG, F, BA, Y, dan EV.
Aksi penjarahan yang merugikan pemilik toko Rp13 juta itu, terekam kamera pengawas atau CCTV. Video aksi penjarahan yang berdurasi 1 menit 27 detik itu pun ramai diperbincangkan warganet setelah beredar luas di media sosial.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Mardiono Tanggapi Munculnya Calon Ketum Eksternal: PPP Punya Mekanisme dan Konstitusi Baku
-
Dirut BPR Jepara Artha Dkk Dapat Duit hingga Biaya Umrah dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Muncul ke Publik Usai Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Eko Purnomo: Maaf Bikin Khawatir
-
KPK Wanti-wanti Kemenkeu soal Potensi Korupsi dalam Pencairan Rp 200 Triliun ke 5 Bank
-
Mendagri Jelaskan Pentingnya Keseimbangan APBD dan Peran Swasta Dalam Pembangunan Daerah
-
Dukungan Mengalir Maju Calon Ketum PPP, Mardiono: Saya Siap Berjuang Lagi! Kembali PPP ke Parlemen!
-
KPK Beberkan Konstruksi Perkara Kredit Fiktif yang Seret Dirut BPR Jepara Artha
-
Peran Satpol PP dan Satlinmas Dukung Ketertiban Umum dan Kebersihan Lingkungan Diharapkan Mendagri
-
Jadilah Satpol PP yang Humanis, Mendagri Ingatkan Pentingnya Membangun Kepercayaan Publik
-
Sempat Copot Kepsek SMPN 1, Wali Kota Prabumulih Akui Tak Bisa Kontrol Diri