Suara.com - Sebuah masjid di ibu kota Belanda, Amsterdam, menjadi sasaran kelompok ekstremis sayap kanan.
Gerakan "Rechts in Verzet" mengklaim, bertanggung jawab atas serangan yang terjadi pada Kamis (18/1/2018).
Mereka, seperti dilansir Anadolu Agency, Jumat (19/1), menggantung spanduk anti-Islam dan boneka tanpa kepala di depan Masjid Sultan Emir di Amsterdam.
Kepala masjid tersebut, Kamber Sener, mengecam teror itu dan mengatakan bahwa ada banyak ekstremis kanan yang berupaya menakut-nakuti umat Muslim.
Sener mengatakan, insiden tersebut baru kali pertama terjadi dan penyelidikan atas insiden tersebut telah dimulai.
Spanduk yang digantung di luar masjid berbunyi: "Islam harus dihentikan. Kami tidak ingin ada masjid yang berhubungan dengan [Presiden Turki Recep Tayyip] Erdogan di utara Amsterdam."
Wakil ketua Denk Party—yang didirikan dua politikus Belanda asal Turki—mengatakan bahwa usulan partai untuk membahas serangan masjid di parlemen telah ditolak.
"Setiap saat, usulan untuk pembahasan selalu ditolak," kata Farid Azarkan.
Baca Juga: Warga Kecewa saat Datangi Lokasi Rumah DP 0 Rupiah
Azarkan menyatakan kesedihan atas minimnya pembahasan masalah tersebut di parlemen meskipun banyak serangan Islamofobia terjadi di negara tersebut.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
-
Pidato Perpisahan Sri Mulyani: Hormati Ruang Privacy Kami!
Terkini
-
Pilunya Kisah Orang Tua Tiara Korban Mutilasi Mojokerto, Jualan Sempol Demi Biayai Kuliah
-
Mahasiswa RI Athaya Helmi Meninggal di Wina Usai Dampingi Pejabat DPR hingga BI, PPI Tuntut Keadilan
-
Budi Arie Dicopot, Jhon Sitorus: Jokowi Kehilangan Satu Tangan
-
Denny Siregar Nilai Menkeu Baru Terlalu Percaya Diri: Mudah-mudahan Aja Nggak Hancur
-
Minta Maaf usai Sindir Tuntutan 17+8, Menkeu Purbaya: Kalau Kata Bu Sri Mulyani Gaya Saya Koboi!
-
KPK Sita Rumah ASN Kemenag Senilai Rp6,5 Miliar, Diduga Hasil Jual Beli Kuota Haji
-
Tolak Perubahan PAM Jaya Jadi PT, Warga Miskin Kota: Air Hak Asasi, Bukan Komoditas!
-
Dito Ariotedjo Lengser dari Menpora, Publik Minta Taufik Hidayat yang Naik, Bukan Raffi Ahmad!
-
Budi Arie Setiadi Diam-diam Unfollow Instagram Presiden Prabowo Subianto Usai Reshuffle Kabinet
-
Copot Budi Arie, Pengamat: Prabowo Tak Ingin Ulangi Rekor Korupsi Era Jokowi