Suara.com - Pengemudi mobil Grand Livina warna perak bernomor polisi L 1765 W, Sanusi, yang telah ditetapkan sebagai tersangka kasus kecelakaan karena menabrak belasan pengendara roda dua dan empat di Jalan Wiyung Surabaya, diduga dibawa kabur keluarganya.
Kepala Kepolisian Sektor Wiyung Komisaris Polisi M. Rasyad di Surabaya, Rabu malam, mengatakan Sanusi sejak kejadian pada Senin (22/1) petang, kondisinya kritis.
"Kritisnya dia karena dihajar massa atas terjadinya kecelakaan itu," katanya.
Ia menerangkan setelah kecelakaan tersebut, Sanusi dilarikan ke Rumah Sakit Wijaya yang letaknya terdekat dengan lokasi kecelakaan.
"Tapi berhubung kondisinya sudah kritis, Rumah Sakit Wijaya menolaknya dan akhirnya diterima oleh Rumah Sakit Bhakti Dharma Husada, milik Pemerintah Kota Surabaya," ujarnya.
Dia mengatakan, pengemudi berusia 33 tahun, warga Jalan Kedinding Lor Gang Palem I, Kenjeran, Surabaya itu, dijerat dengan banyak pasal.
Selain dinyatakan sebagai orang yang bertanggung jawab atas terjadinya kecelakaan yang menimbulkan belasan korban pengendara luka-luka, polisi saat menggeledah mobilnya juga menemukan senjata tajam, benda berwujud kristal yang diduga narkoba sebanyak satu klip, serta minuman beralkohol satu jerigen.
"Peristiwa pengeroyokannya itu sendiri juga sedang kami usut," katanya.
Polisi hingga Rabu malam ini sedang mengumpulkan keterangan dari pihak Rumah Sakit Bhakti Dharma Husada Surabaya terkait dengan dugaan yang bersangkutan dibawa kabur oleh pihak keluarganya.
Baca Juga: Vanesha: Saat Kecelakaan, Sheila Marcia Mabuk
"Kami tanyakan, kalau memang dipindah ke rumah sakit lain, rumah sakit yang mana, karena kondisinya memang kritis," ucapnya.
Rasyad menambahkan, selain Sanusi di dalam mobil saat terjadinya kecelakaan itu juga terdapat seorang rekannya, Davir, warga Blega, Bangkalan, Jawa Timur.
Dia memastikan pemuda berusia 29 tahun itu, sejak peristiwa kecelakaan sudah diamankan di Polsek Wiyung Surabaya.
"Jadi kalau memang benar Sanusi dibawa kabur oleh keluarganya, kami tinggal menginterogasi rekannya ini. Selain itu, kami juga sudah kantongi alamat keluarganya," katanya. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Ahmad Ali dan Bestari Barus Tinggalkan Nasdem, Begini Susunan Lengkap Pengurus DPP PSI
-
Akting Sujud hingga Pingsan, Dinsos Jakbar soal Viral Pengemis Nyamar Pemulung: Jangan Diberi Uang!
-
Besuk Korban Keracunan MBG di Cipongkor, Rajiv: Negara Tak Tutup Mana Atas Penderitaan Rakyat!
-
Sorotan Tajam MBG: Golkar Minta Perbaiki Dapur dan Distribusi, Bukan Hentikan Program!
-
Jakarta Feminist Soroti Kasus Femisida 2024: Satu Perempuan Dibunuh Setiap Dua Hari di Indonesia!
-
Janji Prabowo soal RUU PRT Molor, Jala PRT: Bukan Pembantu, Tapi Pekerja!
-
Ditunjuk Kaesang jadi Ketua Harian, Ahmad Ali Pede PSI Bisa Menang di 2029, Syaratnya Ini!
-
Pengedar Sabu Jaringan Malaysia Diringkus, Puluhan Kilogram Barang Haram Disita
-
Gugatan Pernyataan Fadli Zon Soal Mei 98: KontraS Kecewa Hakim PTUN Semuanya Laki-Laki!
-
Di Hadapan Mahasiswa Unpad, Pramono Anung Tegaskan Pemimpin Tak Boleh Tersulut Emosi