Suara.com - Gempa Lebak yang terjadi pada Selasa 23 Januari lalu telah menyebabkan satu orang meninggal dunia dan merusak 1.834 bangunan yang tersebar di 22 kecamatan. Gempa bumi berkekuatan 6,1 Skala Richter (SR) itu berpusat di barat daya Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Kaprawi di Lebak, Minggu (28/1/2018), menjabaran ada 224 rumah yang rusak berat, 1.337 rumah rusak ringan, dan 269 rumah rusak sedang (RS).
Selain rumah tinggal, bangunan yang rusak antara lain adalah sekolah, tempat ibadah, dan fasilitas perkantoran pemerintah.
Masyarakat yang terdampak bencana gempa itu tersebar di 90 desa dan di 28 kecamatan dengan 173 titik lokasi. Untuk penanggulangan sementara, BPBD setempat menyalurkan bantuan sembilan bahan pokok (sembako), selimut, peralatan dapur dan logistik lainnya.
Selain itu juga bantuan kedaruratan dan perbaikan rumah yang dilakukan berbagai instansi dan lembaga diantaranya TNI, Polri, PMI, Kemensos, BUMN, Swasta, Baznas dan lainnya.
Penyaluran bantuan tersebut hingga kini masih berlangsung karena titik lokasi bencana gempa sulit ditempuh kendaraan, terlebih di tengah cuaca hujan.
"Kami memprioritaskan penanganan pascabencana agar warga korban gempa tidak mengalami penderitaan maupun kelaparan atau serangan penyakit," katanya.
Ia mengatakan, gempa tektonik itu juga mengakibatkan seorang warga Desa Sawarna Kecamatan Bayah Kabupaten Lebak bernama Nana Karyana (40). Ketika gempa terjadi mendiang diduga sedang memperbaiki genteng rumah dan akhirnya terjatuh.
Bupati Lebak disebut sudah menetapkan Surat Keputusan Status Tanggap Darurat penanganan gempa dan berlaku 14 hari dari tanggal 23-5 Februari 2018.
Kerugian material akibat gempa Lebak diperkirakan sekitar ratusan miliar, namun pihaknya belum mengeluarkan jumlah kerugian secara pasti.
"Kami saat ini memfokuskan penanggulangan pascabencana agar warga korban gempa bisa kembali hidup normal," katanya menjelaskan.
Tag
Berita Terkait
-
Gempa Magnitudo 6,5 Leeward Island, BMKG: Tidak Ada Potensi Tsunami di Indonesia
-
Sejumlah Daerah Papua Diguncang Gempa 6,6 Magnitudo, Masyarakat Diminta Waspada, Ada Susulan?
-
Waspada Sesar Lembang, Gempa M 5,5 Berpotensi Guncang Bandung Barat
-
Usai Tepuk Sakinah, BMKG Hadirkan Tepuk Gempa yang Dinilai Lebih Bermanfaat
-
Gempa M 7.6 Guncang Filipina, Peringatan Tsunami Memicu Evakuasi Massal!
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
Terkini
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru