Suara.com - Saptinah (41) ternyata sudah sering mendengar informasi, bahwa anak kandungnya berinisial B (8) mendapatkan perlakuaan kasar selama dititipkan kepada rekannya bernama Linda Susanti (45).
Namun, Saptinah yang bekerja sebagai asisten rumah tetangga itu tetap tak memedulikan kondisi yang dialami buah hatinya.
"Dia (Saptinah) sudah tahu, sudah banyak informasi ke dia bahwa korban B dianiaya LS pada saat dalam pengasuhan LS. Padahal dia kan yang menitipkan ke sana. Sebagai seorang ibu, dia kan seharusnya mempedulikan hal itu," kata Kepala Unit V Subdit Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Komisaris James Hutajulu, Minggu (4/2/2018).
Menurut James, alasan dasar Saptinah memercayai anaknya diasuh Linda karena keduanya belasan tahun sudah saling kenal. Perkenalan bermula saat Linda membantu Saptinah mendapatkan pekerjaan sebagai ART di Manado, Sulawesi Utara.
"Jadi LS (Linda Susanti) ini, si tersangka S, ibu kandung korban bekerja sebagai asisten rumah tangga di luar Jawa. Yang menyalurkan dia bekerja di luar kota adalah LS. Jadi LS membantu S, supaya dia bekerja sebagai asisten rumah tangga di beberapa kota. Kurang lebih sudah 11 Tahun mereka kenalan," kata James.
Awalnya, B dititipkan di rumah orang tua Saptinah karena tak sanggup untuk membiayai kebutuhan hidup, sesudah bercerai dengan suaminya saat B masih berumur tiga bulan.
Karena mendapat peluang kerja, Saptinah akhirnya memilih bekerja di luar Jawa dan menyerahkan B untuk diasuh orang tuanya.
"Sejak korban B berusia tiga bulan, Saptinah dan suaminya sudah bercerai, sehingga ibunya ini, karena dia harus bekerja, dititipkan lah di neneknya," katanya.
Baca Juga: Derita Buruh di Balik Tragedi Crane DDT yang Ambruk di Jatinegara
Setelah mendapat kabar anaknya tak diasuh secara benar oleh keluarga di kampung, Saptinah akhirnya lebih mempercayai agar anaknya dirawat oleh Linda.
Pada Desember 2017 lalu, Saptinah meminta rekannya bernama Mariyam (43) agar membawa pergi B yang diasuh neneknya di Kuningan, Jawa Barat. Alasan Saptinah meminta agar Linda merawat B, karena perempuan tersebut tak memiliki anak.
"Nah, kemudian, karena dia dapat informasi bahwa korban B tidak diurus dengan baik oleh walinya di Kuningan, akhirnya dia berpikir, saya titipkan saja di LS. Kebetulan LS ini, tidak mempunyai anak, sehingga dia berpikir untuk menitipkannya," tuturnya.
Sejak tinggal satu rumah dengan Linda di kawasan Cileungi, Bogor, Jawa Barat, kehidupan B malah makin memburuk.
Karena alasan sibuk bekerja, Linda juga sempat menitipkan B ke beberapa panti asuhan. Akibat tiga kali keluar masuk panti asuhan itu, B yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar tak bisa meneruskan pendidikannya.
"Sekolahnya itu dalam arti dia putus-putus ya, jadi tidak sekolah yang benar. Setelah sebulan tinggal di rumah LS, dia kemudian dititipkan di panti," terangnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
-
AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
-
Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
-
PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
-
Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!
-
Pecalang Jakarta: Rano Karno Ingin Wujudkan Keamanan Sosial ala Bali di Ibu Kota
-
5 Fakta OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid: Barang Bukti Segepok Uang
-
Di Sidang MKD: Ahli Sebut Ucapan Ahmad Sahroni Salah Dipahami Akibat Perang Informasi
-
TKA 2025 Hari Pertama Berjalan Lancar, Sinyal Positif dari Sekolah dan Siswa di Seluruh Indonesia
-
Aktivis Serukan Pimpinan Pusat HKBP Jaga Netralitas dari Kepentingan Politik