Suara.com - Polisi akan mengusut standar operasional prosedur pembangunan proyek double-double track (DDT) kereta api ruas Jatinegara-Manggarai di Jalan Permata, Kelurahan Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, menyusul empat pekerja yang tewas akibat tertimpa crane ambruk, Minggu (4/1/2018).
"Sementara kami tunggu labfor dari Mabes Polri. Nanti kalau sudah selesai, kami akan periksa saksi-saksi yang di sana seperti apa SOP pada saat pemasangan," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Minggu (4/2/2018).
Argo menyampaikan, pemeriksaan soal SOP itu termasuk apakah pekerja telah mensterilisasi jalan di lokasi saat pemasangan rel tersebut dilakukan.
"Berkaitan SOP juga untuk melihat bagaimana situasi di lingkungan sana, apakah sudah dihentikan semua kendaraan atau pengguna jalan atau seperti apa nanti kita akan jelaskan," kata dia.
Argo menambahkan, polisi masih terus mengumpulkan bukti-bukti untuk menyimpulkan ada atau tidaknya pelanggaran pidana terkait empat pekerja yang tewas dalam proyek DDT yang digarap PT Hutama Karya.
"Ya nanti kami lihat, kalau dia lalai nanti kami tindak. Kami harus lihat prosesnya seperti apa," kata Argo.
Dalam insiden ini, PT Hutama Karya siap bertanggungjawab termasuk menanggung seluruh biaya kesehatan dan pemakaman empat pekerja yang tewas tertimpa crane.
"Kami pastikan keluarga korban mendapatkan segala kompensasi dan santunan yang sudah menjadi haknya," kata Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Adjib Al Hakim di lokasi.
Baca Juga: Ini Lima Kelemahan iPhone 7 dan Solusinya
Hutama Karya menyampaikan duka cita dan permohonan maaf kepada keluarga korban.
"Atas nama seluruh jajaran konsorsium Hutama-Modern-Mitra, kami menyampaikan belasungkawa dan permohonan maaf yang sebesar besarnya kepada keluarga korban atas kejadian ini," ujar dia.
Berita Terkait
-
Crane Proyek DDT Makan 4 Korban, Sandiaga: Sudah Saya Prediksi
-
Buah Hatinya Disiram Air Panas oleh Teman, Saptinah Hanya Diam
-
Derita Buruh di Balik Tragedi Crane DDT yang Ambruk di Jatinegara
-
Pelaku Penganiaya Bocah SD yang Viral Ditangkap, Ini Kisahnya
-
Gaji Kecil, Satpam di Tangsel Bisnis Uang Dolar Palsu
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
Terkini
-
Benarkah 'Era Jokowi' Sudah Usai? 5 Fakta Reshuffle Prabowo, Diawali Depak Sri Mulyani
-
Kompolnas: Etik Tak Cukup, Kasus Kematian Ojol Affan Kurniawan Harus Diproses Pidana
-
21 Tahun Kasus Munir: Komnas HAM Periksa 18 Saksi, Kapan Dalang Utama Terungkap?
-
CEK FAKTA: Klaim Prabowo Pindahkan 150 Ribu TKI dari Malaysia ke Jepang
-
Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
-
Deadline 2026! Pemerintah Kejar Target Kemiskinan Ekstrem: Daerah Wajib Lakukan Ini...
-
Baru Dilantik Prabowo, Kekayaan Menteri P2MI Mukhtarudin Capai Rp 17,9 Miliar
-
Pesan Terbuka Ferry Irwandi ke Jenderal: Tidak Lari, Tidak Takut, Tidak Diam
-
CEK FAKTA: Video Jurnalis Australia Ditembak Polisi Indonesia
-
Dito Ariotedjo Dicopot dari Menpora, Bahlil Langsung Setor Nama Pengganti, Puteri Komarudin?