Suara.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mendukung rencana Presiden Joko Widodo untuk memberangkatkan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia terjun langsung ke Kabupaten Asmat membantu warga yang mengalami gizi buruk. Moeldoko pun siap antar mereka.
"Oh, nanti saya mengantar mereka (BEM UI) ke sana juga nggak apa-apa," katanya usai menghadiri diskusi bertajuk 'Resiko Politik Menjelang Pemilu' di Graha Bimasena, Jalan Dharmawangsa Raya, Jakarta Selatan, Selasa (6/2/2018).
Moeldoko mengatakan Jokowi tak mempersoalkan sikap kritis BEM UI yang memberin kartu kuning di tengah acara Dies Natalis UI. Namun, dia menyarankan agar mahasiswa tidak hanya melihat hal negatif dari kinerja pemerintah.
"Presiden sangat sadarlah itu, kekritisan dan kenakalan anak-anak, itulah dari dulu ya begitulah mahasiswa, kritis, nggak apa-apa, inilah adalah sebuah proses bagi mereka, yang penting adalah anak-anak kita jangan hanya melihat negatifnya," kata Moeldoko.
Mantan Panglima TNI itu mengatakan apa yang dilakukan Zaadit Taqwa tersebut menjadi bagian dari proses kehidupan, termasuk di dalamnya proses bagaimana menjadi seorang pemimpin.
"Jangan hanya pandai melihat orang lain, tapi harus pandai juga melihat dirinya, maksudnya apa? Jangan hanya melihat negatif dong, lihat hal-hal positif yang telah berjalan saat ini, betapa upaya pemerintah telah menanggulangi kemiskinan, pendidikan, dan seterusnya," katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan hasil kerja pemerintahan Jokowi sudah tampak di setiap daerah di Indonesia.
"Hasilnya ada nggak? Ada dong hasilnya, masa nggak ada sih, contohnya aja penerbitan sertifikat, wah uda berapa banyak itu, gitu loh. Saya sendiri melihat itu masyarakat yang di daerah itu menangis-nangis kepada presiden mengucapkan terima kasih, karena sudah mendapatkan sertifikat, jadi gitu banyak sekali yang telah dilakukan presiden. Tentu ada yang masih belum optimum ya," lanjutnya.
Moeldoko juga menyambut baik keinginan BEM UI yang ingin ke Asmat dengan biaya sendiri.
Baca Juga: Kaesang Tak Ketinggalan Beri Kartu Kuning, Tebak untuk Siapa?
"Bagus dong (kalau tidak mau dibiayai pemerintah ke sana), itu baru namanya top," kata Moeldoko sambil tertawa.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash
-
'Auditnya Menyusul Belakangan,' Serangan Balik Kubu Nadiem Usai Kalah di Praperadilan
-
Percepat Pembangunan Papua, Mendagri Tekankan Pentingnya Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah