Suara.com - Marbut Masjid Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Uyu Ruhiyan (53) akhirnya mengakui membuat laporan palsu mengenai dirinya menjadi korban penganiayaan di dalam masjid.
Uyu mengungkapkan, penganiayaan itu tak pernah terjadi. Ia merekayasa cerita untuk mendapatkan perhatian dari pengurus masjid dan pemerintah, khususnya terkait finansial.
"Ini terjadi murni karena kekhilafan saya. Apa yang terjadi sama sekali tidak ada ajakan orang lain, murni rekayasa," kata Uyu saat jumpa pers bersama ulama Garut dan Kepala Kepolisian Resor Garut Ajun Komisaris Besar Budi Satria Wiguna di Markas Polres Garut, seperti diberitakan Antara, Kamis (1/3/2018).
Ia menuturkan, rekayasa dianiaya oleh sejumlah orang menggunakan senjata tajam di dalam masjid, Rabu (28/2) dini hari, merupakan aksi spontanitas tanpa ada pihak lain yang menyuruhnya.
Uyu juga mengakui adanya isu yang sedang berkembang di masyarakat tentang serangan terhadap ulama maupun ustaz.
Karenanya, ia memanfaatkan isu tersebut untuk merekayasa penganiayaan terhadap dirinya guna mencari perhatian.
Sebelumnya diberitakan, Uyu Ruhyana, marbut Masjid Besar Al Istiqomah di Kabupaten Garut, dikabarkan ditemukan warga dalam keadaan kaki dan tangan terikat mukena, serta mulut ditutup sorban pada Rabu pagi.
Kondisi Uyu yang terikat dan pakaian sudah robek itu kali pertama diketahui warga yang hendak salat subuh di masjid tersebut.
Karena mengakui dianiaya orang tak dikenal, Uyu kemudian langsung dilarikan ke sebuah Puskesmas.
"Kemudian saksi bersama warga masyarakat membawa korban ke Puskesmas Pameungpeuk," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar Komisaris Besar Umar Fana melalui keterangan tertulis.
Terkait dugaan penganiayaan itu, polisi kemudian mendatangi masjid pada pukul 11.45 WIB untuk melakukan olah TKP.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, terungkap jika aksi penganiayaan itu adalah hasil rekaan Uyu. Polisi tidak menemukan adanya kendaraan roda empat dan roda dua.
Pakaian robek Uyu juga sengaja direkayasa agar seolah-olah terkena senjata tajam.
Polisi juga sudah memeriksa Uyu terkait aksi penganiayaan yang direkayasa tersebut. Kepada polisi, kata Umar, UR sengaja mengada-ada soal penganiyaan itu agar bisa diperhatikan warga sekitar.
"Kesimpulan sementara bahwa kejadian tersebut adalah rekayasa korban yang meminta diperhatikan sisi ekonominya dengan penghasilan Rp125 ribu per bulan," kata dia.
Berita Terkait
-
Begini Detik-detik Ojek Online Pengantar Jenazah Aniaya Orang
-
Polisi Sebut Marbot Masjid di Garut Berbohong Soal Penganiayaan
-
Gara-Gara Tak Ikut Upacara, Terungkap Bocah MR Disetrika Ibunya
-
Guru Tewas Dianiaya Murid, Komisi III Minta Diusut Tuntas
-
Polisi Bantah Terjadi Penganiayaan Terhadap Santri di Garut
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
Terkini
-
Diduga karena Masalah Asmara, Seorang Pria Tewas Ditusuk di Condet
-
Mau Kirim 500 Ribu Pekerja ke Luar Negeri, Pemerintah Siapkan Anggaran hingga Rp25 T, Buat Apa Saja?
-
Sidang Perdana Kasus TPPU Eks Sekretaris MA Nurhadi Digelar Hari Ini
-
Masih Lemas Usai Selang Makan Dilepas, Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Kapan Diperiksa?
-
KUHAP Baru Disahkan! Gantikan Aturan Warisan Orde Baru
-
Mencekam! Detik-detik Kecelakaan Beruntun di Tol Cipali Tewaskan 5 Orang, Bus Agra Mas yang Mulai?
-
Dilaporkan ke MKD, Komisi III Bantah Catut Nama LSM dalam Pembahasan RKUHAP
-
Kunjungi Jepang, Menko Yusril Bahas Reformasi Polri hingga Dukungan Keanggotaan OECD
-
3 Fakta Korupsi Pajak: Kejagung Geledah Rumah Pejabat, Oknum DJP Kemenkeu Jadi Target
-
Warga Muara Angke Habiskan Rp1 Juta Sebulan untuk Air, PAM Jaya Janji Alirkan Air Pipa Tahun Depan