Suara.com - Kepolisian Sektor Denpasar Barat, Bali, masih menunggu hasil observasi kejiwaan Agus Gede Susatra (37) dari Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Kabupaten Bangli, karena Agus telah membunuh seorang tabib bernama I Nyoman Kertiasa (26) di kediaman tersangka.
"Untuk hasil pemeriksaan kejiwaan tersangka akan terus kami pantau bersama tim dokter yang ahli dibidangnya hingga 14 hari ke depan," kata Kanit Reskrim Polsek Denpasar Barat, Iptu Aan Saputra, di Denpasar, Jumat, seperti dilansir Antara.
Namun, saat ini pelaku sudah mau makan dan minum kopi, karena sebelumnya tidak kooperatif saat dibawa ke RSJ Bangli dan untuk memastikan apakah tersangka betul-betul mengalami gangguan jiwa atau tidak, maka hal itu masih menunggu keterangan resmi dari tim dokter yang memeriksanya.
Terkait kondisi pelaku pembunuhan apakah sudah bisa diajak berkomunikasi dengan petugas kepolisian, Aan Saputra mengatakan yang mengetahui hal ini hanya diketahui oleh dokter dan pihak keluarga tersangka yang menjenguk ke rumah sakit jiwa Bangli.
"Saya berharap dua minggu ke depan pelaku sudah bisa diajak berkomunikasi dalam kondisi yang stabil," katanya.
Untuk pasal yang dikenakan pelaku jika kondisinya sudah kembali normal atau hasil pemeriksaannya tidak mengalami gangguan kejiwaan, polisi menjerat dengan Pasal 338 KUHP.
Sebelumnya, pelaku pembunuhan dibawa ke RSJ Bangli pada Jumat (23/2) lalu karena diduga mengalami gangguan kejiwaan dan kepolisian juga telah melakukan pemeriksaan psikologi tersangka di Rumah Sakit Trijata pada Kamis (22/2).
Aan mengatakan, keluarga pelaku pembunuhan tabib menyerahkan sepenuhnya kepada kepolisian untuk proses pemeriksaan tersangka dan yang menentukan nanti tersangka bersalah atau tidak kembali menunggu keputusan dipesidangan.
Peristiwa pembunuhan tabib pengobatan alternatif itu terjadi pada 22 Februari 2018, Pukul 10.30 Wita di Jalan Antasura, Gang Suar Nomor 2 Denpasar, yang sebelum kejadian, saksi Ni Ketut Puspiani (kakak pelaku) diketahui bersama korban yang melakukan pengobataan alternatif di TKP.
Baca Juga: Kondom Buatan Cina Terlalu Kecil, Keluh Menkes Zimbabwe
Saat terjadinya pembunuhan, kakak pelaku Ni Ketut Puspiani sempat berteriak minta tolong dan datang saksi I Made Sukarja (tetangga pelaku) yang melihat korban terbaring di atas motor.
Namun, saat saksi hendak menolong korban, pelaku kembali datang membawa blakas (parang) sehingga saksi tetangga pelaku langsung kabur dan langsung melapor kepada masyarakat sekitar.
Setelah itu datang anggota kepolisian yang dipimpin langsung Kapolsek Denpasar Barat dan Kanit Reskrim bersama Resmob Unit Satu melakukan olah TKP.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Kapolri Ungkap Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Jalani Operasi
-
Polda Metro Jaya Bakal Rilis Tentang Ledakan SMAN 72 Jakarta yang Lukai Puluhan Siswa
-
Sekjen PDIP Hasto Ingatkan Spirit Pengasingan Bung Karno di Konferda NTT
-
Masjid Dipasang Garis Polisi, Begini Kondisi SMAN 72 Jakarta Pasca Ledakan
-
Olah TKP Dinyatakan Rampung, Brimob Tinggalkan Lokasi, Polda Metro Jaya: Hasilnya Besok
-
Ledakan SMAN 72: Prabowo Beri Peringatan Keras! Ini Pesannya...
-
Ketua MPR: Tidak Ada Halangan bagi Soeharto untuk Dianugerahi Pemerintah Gelar Pahlawan Nasional
-
Misteri Ledakan SMA 72 Jakarta: Senjata Mainan Jadi Petunjuk Kunci, Apa yang Ditulis Pelaku?
-
Ledakan SMA 72 Jakarta: Pelaku Pelajar 17 Tahun, Kapolri Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Update Ledakan SMAN 72: Polisi Sebut 54 Siswa Terdampak, Motif Masih Didalami