Suara.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Sirodj, mendesak polisi mengusut tuntas berbagai jaringan yang sengaja menyebarkan informasi hoax, yang bertujuan memecah belah NKRI.
"Terkutuklah orang yang menyebarkan berita kebohongan, jadi itu penghalang kebaikan dan dosa besar. Saya minta polisi, bukan hanya menangkap, tapi siapa di belakangnya, apa tujuan motifnya," katanya saat menghadiri acara kuliah umum di Kampus Institut Agama Islam Tribakti Kota Kediri, Jawa Timur, Minggu sore (4/3/2018).
Ia menyesalkan adanya kelompok yang mengaku sebagai Muslim, namun menyebarkan berita bohong ke masyarakat. Menurut dia, adanya kelompok itu hanya ingin memecah belah persatuan bangsa, serta membawa nama Muslim menjadi buruk.
"Saya sayangkan kok atas nama Muslim. Apa tidak tahu kebenaran agama Islam, apa umat Islam seperti itu karakternya? Iya dong (ada kesengajaan memecah belah bangsa)," kata Said.
Ia juga sangat berharap, pemerintah juga sigap dengan berbagai informasi yang tidak benar. PBNU juga siap untuk bersama-sama pemerintah memerangi berbagai jaringan yang membuat berita bohong tersebut. Sebab, dalam beberapa kasus, informasi yang tidak benar, justru karena sering diinformasikan dianggap seolah-olah benar.
"Kami memberikan dukungan agar roda pemerintahan untuk bangsa ini berjalan baik. Kalau rakyat sudah dewasa, tidak perlu (negara 'meng-counter' informasi hoax), namun masalahnya belum dewasa. Berita bohong sekali tidak percaya, tapi jika setiap hari disiarkan terus menjadi percaya," ujarnya.
Said juga mengaku, belum mengetahui dengan pasti tujuan dari kelompok ini menyebarkan informasi yang meresahkan masyarakat tersebut, namun diduga juga ada kaitannya dengan rencana kegiatan Pemilu Presiden 2019. Ia berharap, baik dalam Pilkada 2018, ataupun Pemilu Presiden 2019, bisa berjalan dengan tertib dan lancar.
Polisi berhasil mengungkap kasus penyebaran konten hoax dan ujaran kebencian kelompok Muslim Cyber Army (MCA) yang tergabung dalam grup jejaring sosial Whatsapp dengan nama "The Family MCA". Polisi juga menangkap sejumlah orang yang diduga terkait dengan penyebaran berita bohong tersebut.
Berdasarkan hasil penyelidikan polisi, kelompok itu memang diduga sering menyebarkan isu provokatif di jejaring sosial, mulai dari isu kebangkitan PKI, penculikan ulama, dan pencemaran nama baik Presiden hingga tokoh publik lainnya.
Baca Juga: Marak Kekerasan Tokoh Agama, PBNU: Harus Dihentikan dan Dikutuk!
Selain ujaran kebencian, sindikat ini ditenggarai juga mengirimkan virus kepada kelompok atau orang yang dianggap musuh. Virus ini biasanya merusak perangkat elektronik penerima. Polisi juga masih mendalami kemungkinan-kemungkinan lain seperti dugaan adanya orderan, pemberi sumber dana, hingga otak pelaku di belakang MCA. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
HUT ke-80 TNI, Dasco: TNI Profesional dan Berkarakter Rakyat Jaminan Demokrasi
-
Finalisasi Perpres Tata Kelola MBG, Istana Pastikan Rampung Minggu Ini
-
Pengunjung HUT ke-80 TNI di Monas Membludak, Transjakarta Tambah 150 Armada
-
Penampakan Mobil Pengasuh Ponpes Al Khoziny usai Tertimpa Musala Roboh, Harganya Rp1 M?
-
DNA Dikirim ke Jakarta, Tim DVI Kerja Maraton Identifikasi 6 Jenazah Korban Ponpes Al Khoziny
-
Siapa Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem, Doktor Harvard dan Aktivis '66, Turun Gunung ke Pengadilan
-
Buka SPEKIX 2025, Mendagri: Ruang Merayakan Keberanian dan Kreativitas Anak Istimewa
-
Siapa Pengasuh Ponpes Al Khoziny? Publik Ramai-Ramai Tuntut Tanggung Jawab
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny, Prabowo Perintahkan Audit Total Bangunan Pesantren Se-Indonesia
-
Angkat Para Santri Korban Reruntuhan Ponpes Al Khoziny, Seberapa Kaya Cak Imin?