Suara.com - Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia (P3I) Tri Widodo, menilai apa yang telah dilakukan KPU terhadap partainya dan partai lain yang tidak lolos verifikasi Pemilu 2019 merupakan perbuatan dzalim.
Hal ini diungkapkan Tri Widodo dalam diskusi bertajuk 'Ngopi (ngobrolin pemilu Indonesia) yang ke-8' yang diselenggarakan oleh Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) di komplek Pusdiklat DKI, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (07/3/2018).
“Dengan ini, saya dari P3I dan kawan-kawan seperjuangan lainnya memang telah jelas-jelas didzalimi oleh KPU,” kata Widodo.
Pasalnya, hingga saat ini meskipun acap kali sudah mengikuti berbagai tahapan pendaftaran Parpol, partainya masih tetap saja dinyatakan belum lengkap oleh KPU dan Bawaslu.
“Beberapa kali kami sudah mengikuti tahapan-tahapan, baik dari mulai awal pendaftaran sampai saat sekarang. Tapi jelas-jelas KPU dan Bawaslu menyatakan bahwasanya kami ini masih belum lengkap. Baik administrasi maupun data-data yang telah ditetapkan oleh KPU,” ungkapnya.
Padahal, menurut Widodo, kepengurusan Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia sudah lengkap ada di 34 propinsi seluruh Indonesia. Pun demikian dengan kepengurusan di tingkat kabupaten/kota.
Dirinya menyesalkan tindakan KPU yang menganulir partainya yang baru tahap administrasi saja sudah tidak diloloskan. Tri Widodo menggambarkan kondisi ini sebagai bentuk carut marut buruknya sistem verifikasi yang dilakukan oleh KPU.
“Belum sampai fatwa administrasi saja sudah dicoret-coret,” kata Tri Widodo menyesalkan apa yang telah dilakukan oleh KPU. (Priscilla Trisna)
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya