Suara.com - Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini menyebutkan jika dari sisi parpol, upaya afirmati perempuan bisa terakomodir dengan cara keberpihakan dari penempatan calon perempuan pada nomor urut jadi.
Ia mengatakan meskipun sistem proposional terbuka tapi kontribusi nomor urut terhadap keterpilihan itu masih sangat tinggi.
"Karena dapil kita ini besar, tiga sampai sepuluh. Nah dapil yang besar memicu pemilih kesulitan untuk mengenali calon. Kalau dapilnya kecil, pemilih lebih mudah mengenali calon,” katanya, di hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Senin (5/3/2018).
Tapi kalau dapil besar, karena kesulitan mengenali calon maka prefensinya adalah nomor urut dianggap semakin kecil sebagao representasi kualitas dan keberpihakan partai.
Ia mencontohkan Pengalaman PPP dimana perempuan, ditempatkan di 30 persen dapil no urut 1 maka angka keterpilihannya naik 100 persen.
“Belajar dari itu. kalau partai ingin menunjukkan keberpihakan terhdap perempuan adalah dengan menempatkan caleg erempuan di nomer jadi pada nomor urut 1 sekurangnya di 30 persen per dapil,”jelasnya.
Yang kedua, lanjutnya adalah insentif bagi caleg perempuan berupa kontribusi pendanaan kampanye.
Ia menyampaikan skemanya, partai mendapat bantuan keuangan partai naik. 1000 untuk DPP, 1200 provinsi, 1500 kabupaten kota.
“Nah dari pendanaan negara untuk parpol ini harus ada reserve budget atau afirmatif budgeg yang di alokasikan untuk kaderisasi perempuan,”katanya.
Menurut dia, jika perempuan dikader dengan benar, maka akan ada ikatan ideologis. Agar perempuan tidak asal comot.
Karena, ia menjelaskan kembali, memenangkan perempuan artinya, juga harus memenangkan partai. Karena kalau perempuannya suaranya paling banyak pun kalau partainya tidak dapat kursi kan tidak bisa terpilih.
"Berarti ada dua, yang pertama soal pendanaan, kontribusi pendanaan dan yang ketiga tetap saja menurut saya afirmasi itu harus diperkuat. Terutama dari peraturan KPU dan Bawaslu," jelasnya.
Titi meminta KPU konsisten menunjukkan keberpihakan ataupun kebijakan afirmasi yang harus terus berkeanjutan. Perempuan dinasti mendapat tempat karena mereka tidak melakukan kaderisasi namun harus mengisi slot perempuan. Akibatnya, yang terjadi para istri atau saudara perempuan dari kader yang ada itu yang kemudian direkrut oleh elit partai.
Berita Terkait
-
Strategi Cerdas Puas Nyanyikan 'Imagine' John Lennon Kritisi Kesetaraan Gender di Sidang Parlemen
-
Pemisahan Pemilu, Bakal Jadi Jalan Baru Menuju Demokrasi Substansial?
-
MK Pisahkan Pemilu Nasional dan Lokal, Bisakah Jabatan Anggota DPRD Diperpanjang?
-
Usulan Perludem di RUU Pemilu: Jeda Pemilu Nasional dan Lokal, Hapus Ambang Batas Pencalonan Kepala
-
Perludem Desak Pemerintah Segera Bahas RUU Pemilu Biar Simulasi Tak Terburu-buru
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
-
Ngeri Tapi Nagih! Ini Lho Alasan Psikologis Kenapa Kita Doyan Banget Nonton Film Horor
-
Daftar 46 Taipan yang Disebut Borong Patriot Bond Danantara, Mulai Salim, Boy Thohir hingga Aguan
-
Pilih Gabung Klub Antah Berantah, Persis Solo Kena Tipu Eks Gelandang Persib?
Terkini
-
Menkeu Purbaya Tolak Duduk di Kursi Utama Saat Sidak Rapat Direksi BNI: Bukan Pencitraan Kan Pak?
-
Pulangkan Mercy Habibie ke Anaknya, KPK Sita Rp1,3 Miliar Uang DP Ridwan Kamil
-
Komisi XIII DPR Minta Negara Lindungi 11 Warga Adat Maba Sangaji dari Dugaan Kriminalisasi Tambang
-
Menteri PPPA Kecam Pelecehan Seksual di Bekasi:Dalih Agama Tak Bisa Jadi Pembenaran
-
Modus Licik Kasus Pagar Laut: Kades Arsin dkk Didakwa Jual Laut usai 'Disulap' Daratan Fiktif!
-
Babak Baru Korupsi Chromebook: Kejagung Mulai 'Korek' Azwar Anas dalam Proses Lelang di LKPP
-
Kemenag Ungkap Lonjakan Nikah Siri Pada Anak Muda, Ada 34,6 Juta Pernikahan Tak Tercatat Negara
-
Misteri Mi Goreng Lembek! Fakta di Balik Keracunan MBG Massal Siswa SDN 01 Gedong Terungkap
-
Pemda Didukung Mendagri untuk Sukseskan Implementasi PSEL
-
Ilham Habibie Ungkap KPK Akan Kembalikan Mobil Mercedes Benz Ayahnya yang Disita dari Ridwan Kamil