Suara.com - Agen ganda Rusia, Sergei Skripal, diracun dengan suatu zat syaraf yang sangat langka, kata seorang wartawan dari surat kabar Sun, Rabu (7/3/2018), sebelum kepolisian menggelar acara jumpa pers soal kasus tersebut.
"Sergei Skripal diracun menggunakan suatu zat syarat sangat langka, yang hanya bisa diproduksi oleh sedikit laboratorium di dunia - (keterangan itu) dibenarkan oleh sumber-sumber bidang keamanan," kata editor politik Sun, Tom Newton Dunn, melalui Twitter.
Kepolisian Inggris akan segera mengadakan pertemuan pers soal Skripal.
Skripal pada Rabu dilaporkan berada di rumah sakit dalam kondisi kritis setelah jatuh sakit di kota Inggris selatan, Salisbury, pada Minggu (4/3/2018).
Peristiwa yang menimpa Skripal langsung membuat kecurigaan mengarah kepada seorang perempuan yang diduga menjadi pelaku atas kondisi kritis yang dialami mantan agen ganda Rusia tersebut. Dilansir Daily MIrror Selasa (6/3/2018), kecurigaan langsung mengarah kepada presenter televisi di Rusia bernama Anna Chapman.
Chapman diketahui merupakan salah satu di antara 10 agen rahasia Rusia yang ditangkap oleh Amerika Serikat (AS) dalam Illegal Program yang digagas Biro Penyelidikan Federal ( FBI). Mereka semua ditangkap setelah Sergei Skripal, mantan Kolonel Rusia yang juga bekerja bagi MI6 atau Dinas Rahasia Inggris, memberikan nama kepada AS.
Chapman dan mata-mata lainnya kemudian dideportasi sebagai bagian pertukaran agen rahasia antara AS dan Rusia di 2010. Publik Rusia langsung memberikan label "pengkhianat" kepada Skripal. (Antara)
Berita Terkait
- 
            
              Ruud Gullit Bongkar Biang Kerok Krisis Liverpool di Tangan Arne Slot
 - 
            
              Makna Haru di Balik Selebrasi Declan Rice: Aku Tahu Dia Menonton di Atas Sana
 - 
            
              Manchester City Raih Kemenangan, Pep Guardiola Serang Wasit
 - 
            
              Gelar Pangeran Andrew Dicabut Gegara Pelecehan Seksual, Keluarga Giuffre Beri Respon Sinis
 - 
            
              Ruben Amorim Tantang Pemain Manchester United Perbaiki Mental Tandang
 
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              PLN Resmikan Dua SPKLU Center Pertama di Jakarta untuk Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik
 - 
            
              Koalisi Masyarakat Sipil Gugat UU TNI, Tolak Ekspansi Militer ke Ranah Sipil
 - 
            
              KPK Sita Uang Miliaran Rupiah dalam OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
 - 
            
              Pramono Pastikan Kampus IKJ Tak Dipindah ke Kota Tua, Fokus Bangun Ekosistem Seni di TIM
 - 
            
              Onad Resmi Direhabilitasi: Bukan Pengedar, Ini Alasan BNNP DKI
 - 
            
              Budi Arie Merapat ke Gerindra? Muzani: Syaratnya Cuma Ini!
 - 
            
              Yusril: Pasal KUHP Lama Tak Lagi Efektif, Judi Online Harus Dihantam dengan TPPU
 - 
            
              Prabowo Setujui Rp5 Triliun untuk KRL Baru: Akhir dari Desak-desakan di Jabodetabek?
 - 
            
              Subsidi Transportasi Dipangkas, Tarif Transjakarta Naik pada 2026?
 - 
            
              Wacana Soeharto Pahlawan Nasional Picu Kontroversi, Asvi Warman Soroti Indikasi Pemutihan Sejarah