Suara.com - Amerika Serikat membantah, pengerahan armada angkatan laut mereka ke perairan Mediterania timur untuk memberikan perlindungan kepada ExxonMobil.
ExxonMobil adalah perusahan pengeboran minyak lepas pantai terbesar di AS.
"Tidak ada kebenaran atas dugaan bahwa Armada ke-6 AS berada di Mediterania Timur untuk melindungi ExxonMobil," kilah Juru Bicara Komando Eropa Amerika Serikat (EUCOM) Johnny Michael dalam pernyataan tertulis kepada Anadolu Agency, Kamis (8/3/2018).
"Iwo Jima Amfibi Ready Group (ARG) dan Unit Ekspedisi Laut 26 saat ini sedang melakukan penyebaran secara rutin ke wilayah operasi Angkatan Laut AS ke-6."
Pengerahan armada laut untuk melindungi ExxonMobil tersebut muncul setelah diberitakan laman berita Rusia, Sputnik.
Sputnik melaporkan, kapal-kapal surveyor milik ExxonMobile, datang bersamaan dengan pasukan Iwo Jima ARG yang memasuki wilayah operasi Angkatan Laut ke-6 pada 21 Februari.
Michael mengatakan, USS Iwo Jima dan unit dari MEU ke-26 tiba di Israel pada 6 Maret untuk berpartisipasi dalam latihan Juniper Cobra, yang merupakan bagian dari kesepakatan lama antara EUCOM dan Angkatan Bersenjata Israel.
Kesepakatan tersebut adalah untuk mengadakan latihan-latihan bilateral secara teratur untuk mempromosikan dan mempertahankan stabilitas regional serta untuk melatih keahlian militer Israel.
Juga disebutkan bahwa kapal lain, yakni kapal induk kelas Harpers Ferry USS Oak Hill bersama dengan marinir yang diangkutnya, adalah untuk misi Unit Ekspedisi Laut 26 (MEU).
Baca Juga: Dikritik Rusak Warisan Sutiyoso hingga Ahok, Ini Jawaban Sandiaga
Kapal induk itu memasuki Laut Hitam pada 7 Maret 2018, juga untuk berpartisipasi dalam latihan amfibi bersama Rumania.
Berbicara secara anonim karena pembatasan berbicara dengan media, pejabat lain dari Pentagon juga membantah tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa pemberangkatan kapal tersebut merupakan bagian dari penempatan reguler yang dijadwalkan.
Ketika ditanya tentang tugas jangka panjang Iwo Jima ARG di wilayah tersebut, pejabat itu mengatakan masa tugasnya sekitar tujuh bulan. Kehadiran dan tugas armada, setelah latihan dengan Israel berakhir, tergantung pada komandan daerah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting