Suara.com - Pemkot Makassar menyiapkan dana sebesar Rp2,8 miliar tahun 2018 untuk pembelian bahan daur ulang sampah dari sampah yang dihasilkan warga 1.400 ton per hari. Dana ini disalurkan melalui bank sampah yang bertugas membeli sampah warga sebagai nasabahnya.
"Setiap tahunnya kita siapkan dana rata-rata Rp 2,8 miliar untuk membeli bahan daur ulang sampah. Ini adalah bagian dari upaya mengurangi sampah, amanat UU Nomor 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah," kata Pelaksana Tugas Wali Kota Makassar, Syamsu Rizal yang dikonfirmasi, Senin, (19/3/2018).
Dana ini disalurkan ke bank sampah di Makassar yang kini sudah berjumlah ratusan bank sampah dikoordinir UPTD Pengelolaan Daur Ulang Sampah Kota Makassar yang berperan sebagai Bank Sampah Pusat atau induk Kota Makassar.
"Selain mengurangi sampah, bernilai ekonomis bagi warga, sistem bank sampah ini juga sangat bernilai edukatif. Masyarakat terdidik untuk selalu menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan," ujarnya.
Sementara lebih teknisnya, Saharuddin Ridwan selaku koordinator Bank Sampah Pusat Kota Makassar yang juga ketua Asosiasi Bank Sampah Indonesia saat dikonfirmasi menjelaskan, sudah lima tahun Pemkot mengelola bank sampah dan kini sudah terbentuk 800 bank sampah.
Sistemnya, warga atau rumah tangga yang menjadi nasabahnya menyetor sampah ke bank sampah unit di tingkat RW. Jika warga nasabahnya menyetor 10 kilogram dan sampah senilai Rp 7.000 per kilogram artinya masuk ke kredit saldo nasabah itu Rp 70 ribu.
Lalu minggu depannya masuk lagi Rp 30 ribu artinya rata-rata tiap warga itu menabung Rp 100 ribu. Pemanfaatannya tergantung warga dan inovasi bank sampahnya. Apakah hendak digunakan atau ditukarkan dengan beras, gas, air galon, bayar rekening listrik ataukah bayar retribusi sampah.
"Di Kelurahan Ballaparang misalnya, nasabah sudah menukar sampahnya dengan pembelian listrik. Lalu di Pulau Laelae, sampahnya ditukar dengan gas. Lalu di Kecamatan Tallo sampah ditukar dengan retribusi sampah," tutur Saharuddin Ridwan.
Dijelaskan, harga sampah botol plastik minuman mineral Rp 7 ribu per kilogram, plastik kresek Rp 500 per kilogram, kertas kardus Rp 1.000 hingga Rp 1.400 per kilogram. Lalu kaleng minuman Rp 9.000 per kilogram.
Baca Juga: PSM Makassar Tunggu Kedatangan Dua Pemain Baru
Muara dari sampah-sampah ini di bank sampah pusat atau bank sampah induk yang dikoordinir UPTD Pengelolaan Daur Ulang Sampah Kota Makassar selanjutnya dibeli vendor.
"Di Indonesia, baru di Makassar yang bentuk UPTD untuk ngurus sampah," kata Saharuddin Ridwan.
Ditambahkan, dari total sampah warga Makassar per hari 1.200 ton hingga 1.400 ton, 14 persen di antaranya sampah plastik.
Dua pekan lalu Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menawarkan kerjasama untuk menyiapkan sampah kresek plastik jadi bahan campuran aspal. Alat pengelolaannya dari Kementerian PUPR.
"Pemkot Makassar siap berkolaborasi dengan dua kementerian ini. Jadi kami di posisi menunggu," tandas Saharuddin Ridwan. (Salviah)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Boni Hargens: 5 Logical Fallacies di Argumentasi Komite Reformasi Polri Terkait Perpol 10/2025