Suara.com - Kematian politikus Partai Persatuan Pembangunan cabang Jombang, Muhammad Syafii Has (58), di kebun tebu tanggul Sungai Brantas, Desa Mlirip, Jetis, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Jumat (16/3), sempat membuat geger.
Pasalnya, Kapolresta Mojokerto Ajun Komisaris Besar Puji Hendro Wibowo mengatakan, Syafii kuat diduga tewas terkena serangan jantung setelah bersetubuh dengan waria berinisial F alias V.
Hal tersebut merupakan kesimpulan setelah polisi memeriksa 5 saksi, yakni warga Desa Mirip yang kali pertama menemukan mayat Syafii, pemilik warung kopi tempat mangkal waria PSK, dan V sendiri.
“V mengakui, korban mendatanginya di tempat prostitusi waria Dusun Kenongo, Kamis (15/3) malam, sekitar pukul 23.00 WIB. Hal itu dikuatkan oleh saksi lain, yakni R dan AG yang merupakan waria di sana,” jelas Wibowo, Selasa (20/3/2018).
Menurut pengakuan V, sang politikus partai Islam tersebut baru kali pertama ke lokalisasi tersebut. V juga mengakui sempat disewa untuk memberikan “jasa mulut” dan berhubungan badan.
“Ketika berhubungan badan, persisnya saat ejakulasi, korban mendadak kejang-kejang dan tak sadarkan diri. Karenanya, V kabur karena takut,” jelasnya.
Waria berusia 19 tahun tersebut kabur karena takut. Sebab, ia baru kali itu mendapati ”pasiennya” tak sadarkan diri ketika berhubungan badan.
”Dia takut, bahkan dia tak peduli jasanya belum dibayar, begitu pengakuannya,” tukas Wibowo.
V ternyata kabur untuk memberitahukan kejadian itu kepada temannya dan pemilik warung kopi.
Baca Juga: Prabowo Buka Sumber Informasi Indonesia akan Bubar Tahun 2030
”Sementara ini, V berstatus saksi. Kami belum menemukan bukti adanya tindak pidana dalam kasus ini. Pada tubuh korban juga tak ditemukan tanda kekerasan. Barang-barangnya juga tak ada yang hilang,” jelas Wibowo.
Mayat Syafii kali pertama ditemukan oleh Kasmari, pemilik kebun tebu.
“Kasmari menemukan mayat itu saat hendak mengecek kebun tebunya. Dia kaget melihat tubuh seseorang tergeletak tanpa busana. Kemaluannya hanya ditutupi celana yang tak dipakai. Jadi cuma ditempelkan,” kata Suwaji, ketua RT setempat.
Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara, polisi menemukan identitas korban. Pada KTP yang ditemukan, mayat itu diketahui sebagai Muhammad Safii Has (58) warga asal Dusun Ploso Rejo RT5/RW1 Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang.
Kapolsek Jetis Komisaris Subianto mengatakan, petugas juga menemukan sejumlah barang-barang yang letaknya tak jauh dari mayat.
"Ditemukan uang tunai, dompet, kartu identitas, kondom, tisu dan motor merek Honda Vario bernomor polisi S 5869 OD, itu tidak jauh dari korban," ujarnya.
Istri Tak Percaya
Ismiati (52), istri almarhum Syafii, masih enggan memercayai suaminya meninggal dunia terkena serangan jantung setelah bersetubuh dengan waria bernisial F alias V.
Bagi Ismiati, suaminya merupakan sosok yang kesehariannya nyaris tanpa cacat. Syafii hanya mengabdikan dirinya pada masyarakat dan taat beribadah.
Dalam menjalani hidupnya di Dusun Pulorejo, Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Jombang, almarhum hampir tak pernah memunyai masalah dengan tetangga atau siapa saja yang menjadi rekan kerjanya.
“Di mata keluarga, suami saya tidak ada bandingannya. Orangnya ikhlas. Di kampung, kegiatannya cuma ke masjid,” tutur Ismiati.
Berita Terkait
-
Politikus PPP Tewas Usai Bercinta dengan Waria, Istri Tak Percaya
-
Politikus PPP Tewas Tanpa Busana Usai 'Main' dengan PSK Waria
-
Cawapres Jokowi, PPP Tunggu Masukan dari Munas Alim Ulama
-
PPP Minta Kekalahan KPU atas Gugatan PBB Tak Dipolitisasi
-
Djan Faridz Menyesal PPP Makin Jauh dari Nilai - nilai Islam
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- STY Siap Kembali, PSSI: Tak Mudah Cari Pelatih yang Cocok untuk Timnas Indonesia
Pilihan
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
Terkini
-
Hujan Deras Bikin Jakarta Macet Parah, Dirlantas Polda Metro Turun Langsung ke Pancoran
-
Pulangkan 26 WNI Korban Online Scam di Myanmar, Menteri P2MI: Jangan Tergiur Tawaran Kerja Ilegal
-
OC Kaligis Sebut Sidang Sengketa PT WKM dan PT Position Penuh Rekayasa, Ini Alasannya
-
Jerat Utang Whoosh: DPD Peringatkan PT KAI di Ambang Krisis, Kualitas Layanan Terancam Anjlok
-
Biaya Haji Tahun 2026 Ditetapkan Rp87 Juta, Wamenhaj: Harusnya Naik Rp2,7 Juta
-
Jejak Pemerasan Rp53 M di Kemnaker: KPK Geledah Rumah Eks Sekjen Heri Sudarmanto, 1 Mobil Disita
-
Presiden Prabowo Panggil Dasco Mendadak Tadi Pagi, Bahas Apa?
-
Mendagri Tito Minta Pemda Segera Lakukan Sinkronisasi Program, Agar Tak Boros Anggaran
-
Soal Usulan Anggota DPR RI Non-Aktif Dipecat, Koordinator MPP Buka Suara
-
BNI Perkuat Inklusi Keuangan dan Transaksi Digital Lewat FinExpo 2025