Suara.com - Ketua Fraksi Partai Golkar di DPR, Melchias Markus Mekeng, menuding mantan rekan sejawat sekaligus ketuanya yang kekinian menjadi terdakwa kasus korupsi KTP Elektronik, Setya Novanto, melakukan kebohongan publik.
Pasalnya, Setnov dalam persidangan kasusnya menyebut nama Mekeng sebagai penerima aliran dana korupsi e-KTP.
"Tambah ketahuan bohongnya, kan dulu dibilang saya terima USD1,4 juta, sekarang USD500 ribu. Jangan-jangan semua mereka yang ambil, bilangnya saya," kata Mekeng di sela acara Rapat Kerja Nasional Partai Golkar, di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (22/3/2018).
Mekeng menilai penjelasan mantan Ketua Umum Partai Golkar itu di dalam persidangan sama sekali tidak dapat dipercaya.
"Karena kalau terdakwa berbohong pun bisa, kalau saksi yang dipanggil jaksa tidak boleh berbohong karena kalau berbohong kena sumpah palsu ya kan. Saya anggap itu kebohongan publik," ujar Mekeng.
Menurut Mekeng, penyebutan dirinya oleh Novanto sebagai penerima duit haram, merupakan upaya mantan Ketua DPR untuk menyelematkan dirinya dari jeratan hukum.
Lagi pula, lanjutnya, hampir semua saksi yang dimintakan keterangan soal korupsi e-KTP, membantah bahwa dia ikut menerima aliran dana tersebut.
"Faktanya tuduhan yang dituduhkan kepada saya terbantahkan sendiri oleh orang-orang itu sendiri kan, Andi Narogong membantah, Irvanto membantah, ini kan cuma kebohongan yang dibuat sama Nazarudin," tutur Mekeng.
"(Keterangan Novanto) ya palsu lah. Itu hoaks, USD1,4 menjadi USD500 ribu. Mereka yang makan saya yang dikena-kenain," tuturnya.
Baca Juga: Jokowi Kedatangan Musisi di Istana, Ini yang Dibicarakan
Sebelumnya, dalam persidangan pemeriksaan terdakwa di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Kamis hari ini,Setnov membeberkan sejumlah nama yang diduga turut menerima dana korupsi e-KTP.
"Pertama adalah untuk Komisi II Pak Chairuman (Chairuman Harahap) sejumlah USD 500 ribu dan untuk Ganjar (Pranowo) sudah dipotong oleh Chairuman, dan untuk kepentingan pimpinan Banggar DPR sudah sampaikan juga ke Melchias Mekeng USD500 ribu, Tamsil Linrung USD500 ribu, dan Olly Dondokambey USD500 ribu. Di antaranya melalui Irvanto," kata Novanto.
Selain nama-nama itu, Novanto juga sempat menyebut dua nama politisi PDI Perjuangan, Puan Maharani dan Pramono Anung.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
12 Orang Tewas dalam Penembakan Massal Saat Perayaan Hanukkah di Australia
-
Menperin Dorong Industri Berubah Total, Targetnya Zero Waste dan Efisiensi Tinggi
-
Akses Bireuen-Aceh Tengah Kembali Tersambung, Jembatan Bailey Teupin Mane Resmi Rampung
-
Cara Daftar Mudik Nataru Gratis Kemenhub, Hanya untuk 3 Ribu Lebih Pendaftar Pertama
-
Jurus 'Dewa Penyelamat' UB Selamatkan 36 Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera
-
Prabowo Panggil Menteri ke Hambalang, Ada Target Soal Pembangunan Hunian Korban Bencana
-
Jadi Biang Kerok Banjir Kemang, Normalisasi Kali Krukut Telan Biaya Fantastis Rp344 Miliar
-
Gubernur Bobby Nasution Lepas Sambut Pangdam, Sumut Solid Atasi Bencana
-
Fakta Baru Pengeroyokan Maut Kalibata, Ternyata Lokasi Bentrokan Lahan Milik Pemprov DKI
-
LPSK Puji Oditur Militer: 22 Senior Penganiaya Prada Lucky Dituntut Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar