Begitu diberitahu bahwa yang memeluknya adalah Menteri Sosial, yang juga asli Pinrang, air mata Nenek Becce mengalir makin deras. Ia balas memeluk Mensos lebih erat.
Menurut Mensos, nenek Becce sebetulnya berhak mendapatkan bantuan PKH Lansia.
“Namun karena datanya belum masuk database, sehingga tak bisa dapat bantuan," kata Mensos.
Selama ini, Nenek Becce belum pernah menerima PKH, yang diterima adalah bantuan langsung.
"Baru hari ini diserahkan kartu PKH (KKS) yang sudah langsung berfungsi. Dalam kartu itu ada uang Rp2 juta, tahap pertama Rp500 ribu, tahap dua Rp500 ribu, tahap tiga Rp500.ribu dan tahap empat Rp500 ribu," kata Mensos.
Mensos mengingatkan, bila ada masalah sebaiknya jangan banyak diskusikan. Lebih baik para pemimpin langsung melihat kondisi lapangan.
”Kalau bisa kita selesaikan, kita selesaikan. Kalau perlu dirapatkan, baru kita rapatkan,” katanya.
Selain bansos PKH, Mensos juga menyerahkan bantuan beras sejahtera dan sembako.
"Ini ada bantuan beras langsung diberikan untuk tiga bulan. Jadi ini ada 30 kg karena setiap bulannya 10 kg," katanya.
Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial, Harry Hikmat, mengatakan, dalam penyaluran bansos kadang-kadang tidak bisa dihindari ada yang tidak berhak tapi menerima, dan ada yang seharusnya berhak tetapi tidak menerima.
Harry menjelaskan, jika ada yang tidak berhak tetapi menerima, itu terjadi karena orang yang tidak berhak menerima masuk database sebagai penerima manfaat, sedangkan jika ada yang seharusnya berhak tetapi tidak menerima, hal itu bisa terjadi karena orang yang berhak menerima manfaat tidak masuk di database sebagai penerima manfaat.
Jika ada informasi adanya kesalahan penerima manfaat, kami akan segera menindaklanjuti di lapangan.
"Kemensos mempunyai pendamping yang berkedudukan sampai.di tingkat kecamatan, sehingga akan mudah untuk mengecek kebenaran informasi tersebut," kata Harry.
Berita Terkait
-
Idrus Marham Usul Muktamar PBNU Dipercepat ke Mei 2026 demi Akhiri Konflik
-
Prihatin PBNU Jadi Ajang Rebutan Kekuasaan, Idrus Marham: NU Milik Rakyat, Bukan Elite Kecil!
-
Soal Pemberian Gelar Pahlawan Soeharto, Waketum Golkar Tak Mau Ada Polemik Berkepanjangan
-
Bahlil 'Dihujat' di Medsos, Waketum Golkar Idrus Marham: Paradoks Demokrasi
-
Idrus Marham: Pemerintahan Prabowo Lakukan Penataan Mendasar, Golkar Terdepan Mendukung
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Ironi Jembatan Kewek: Saat Jalan Ditutup, Warga Jogja Justru Temukan 'Surga' Bermain
-
Bom Waktu di Bawah Flyover: Mengapa Sampah Menggunung di Ciputat?
-
Komunitas Forum Karyawan Lokal Kristen NHM Rayakan pra-Natal Bersama Masyarakat Desa Kao
-
Jeritan Keadilan, LPSK Ungkap Lonjakan Tajam Restitusi Korban Seksual Anak di 2025
-
Akhir Pekan Ini Golkar Bakal Gelar Rapimnas, Bahas Apa?
-
Anggota DPRD Singgung Nias Merdeka, Mengapa Pejabat Daerah Mulai Lempar Pernyataan Kontroversial?
-
Momen Langka di Hari Ibu PDIP: Megawati Bernyanyi, Donasi Bencana Terkumpul Rp 3,2 Miliar
-
LPSK Ajukan Restitusi Rp1,6 Miliar untuk Keluarga Prada Lucky yang Tewas Dianiaya Senior
-
Viral Video Main Golf di Tengah Bencana Sumatra, Kepala BGN Dadan Hindayana Buka Suara
-
Megawati: Kalau Diam Saya Manis, Tapi Kalau Urusan Partai Saya Laki-laki!