Suara.com - Polisi tak menjelaskan secara rinci hasil pemeriksaan urine yang dilakukan terhadap anak kedua Anggota Komisi II DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Henry Yosodiningrat terkait dugaan penyalahgunaan narkoba.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono menyatakan, hasil tes urine itu telah diserahkan kepada Henry. Alasan Argo merahasiakan hasil tes urine itu karena permintaan keluarga.
"Sekarang kalau misalnya hasil kesehatan (tes urine) sampean (kamu saya kasih) ke orang lain, boleh enggak? Ya saya kasih ke keluarga," kata Argo di Polres Metro Jakarta Selatan, Rabu (11/4/2018).
Argo juga tak menjelaskan tahapan lanjutan setelah pemeriksaan urine itu dilakukan. Sebab, kata dia, aparat Ditresnarkoba Polda Metro Jaya memenuhi permintaan Henry Yosodiningrat untuk memeriksa anak laki-lakinya itu.
"Polda hanya sebatas membantu mengecek tes urine saja," kata dia.
Sebelumnya, Argo menyebutkan anak Henry dinyatakan positif menggunakan narkoba setelah dilakukan pemeriksaan urine.
"Iya hasilnya positif," kata Argo, Selasa (10/4/2018).
Usai dilakukan pemeriksaan urine, polisi kembali memulangkan anak Ketua Gerakan Nasional Anti Narkoba (GRANAT) itu agar bisa dilakukan pemeriksaan medis di rumah sakit.
"Akhirnya dipulangkan diserahkan ke orangtuanya untuk di periksa ke dokter," kata dia.
Baca Juga: Henry Yosodiningrat Tidak Takut Jika Dikafir-kafirkan Rizieq
Namun Henry telah membantah jika anaknya dinyatakan positif narkoba melalui pemeriksaan urine. Dia menyampaikan, alasan polisi memulangkan anaknya karena hasil urine dinyatakan negatif.
"Saya yang meminta tes urine itu. Saya dapat informasi bahwa hasilnya negatif, dia disuruh pulang, begitulah yang terjadi," kata Henry saat dihubungi.
Berita Terkait
-
Penyelidikan Kasus Kematian Arya Daru Masih Lanjut, Polisi Terbuka Jika Keluarga Punya Bukti Baru
-
Gebrakan Komjen Suyudi: 'Rumah' BNN Dibersihkan Dulu, 242 Pejabat Ikuti Tes Urine
-
Misteri Orang Hilang Pasca-Demo Rusuh, Eko Ditemukan Jadi Nelayan di Kalteng
-
Gebrakan Jenderal Suyudi Mendadak Tes Urine Pejabat BNN: Lawan Narkoba Dimulai dari Diri Sendiri
-
Sempat Dikira Hilang Usai Demo Ricuh, Eko Purnomo Ternyata Cari Nafkah Jadi Nelayan di Kalteng
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
-
Menkeu Purbaya Klaim Gugatan Tutut Soeharto Sudah Dicabut, Tapi Perkara Masih Aktif
Terkini
-
Pramono Anung Targetkan Setiap Kelurahan di DKI Punya Sekolah Lansia: Ini Alasannya
-
Prabowo Teken Inpres Soal Pembangunan Kampung Haji Indonesia di Mekah, Begini Isinya
-
Pernyataan Terkini Kejagung Soal Dugaan Korupsi Tol Cawang-Pluit Seret Anak 'Raja Tol' Jusuf Hamka
-
Papua Mencekam, OTK Bersenjata Serbu Proyek Vital, Ekskavator Jalan Trans Nabire-Timika Dibakar
-
Jejak 'Uang Haram' Zarof Ricar Terendus, Aset Baru Rp 35 M Atas Nama Anak Ikut Disita
-
Babak Baru Korupsi Proyek Jalan Musi Banyuasin, Dodi Reza Alex Noerdin Jadi Tersangka Selanjutnya?
-
Ketua Komisi X DPR Soroti Kasus Kepsek SMPN 1 Prabumulih, Ingatkan Bahaya Intervensi Kekuasaan
-
Jejak Hitam Zarof Ricar: Kejagung Sita Harta Karun Rp35 M, Tanah Korupsi Disamarkan Atas Nama Anak
-
Rekrutmen TNI AD Bintara dan Tamtama 2025, Lulusan SMA/SMK Merapat! Cek Syarat dan Jadwal di Sini
-
Cek Kesehatan Gratis Sudah Menjangkau Hampir 30 Juta Penerima Manfaat