Suara.com - Koalisi Rakyat Yogyakarta (Koyok) Istimewa menggelar aksi kirim balsem, telur asin, dan jamu beras kencur untuk elite politik.
Aksi itu dilakukan sebagai respons pernyataan politikus senior Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais yang menyebut ada parpol setan belum lama ini.
Balsem, koin kerokan, telur kampung, dan jamu beras kencur adalah simbolisasi harapan mereka agar elite politik yang dimaksud selalu sehat pikirannya dan tidak lagi mengumbar kalimat pemecah belah persatuan.
Anggota Koyok Istimewa, Agus Sunandar, hanya tersenyum saat ditanya apakah elite politik yang dimaksud adalah Amien Rais.
"Pasti sudah pada tahu aksi ini ditujukan untuk elite politik yang mana," kata Agus kepada Harian Jogja—jaringan Suara.com, saat beraksi di Bundaran UGM Jogja, Rabu (18/4/2018).
Agus mengatakan, benda-benda yang dikirim tersebut mengandung harapan agar orang yang dimaksud sehat pikiran dan tidak lagi memecah belah bangsa.
Menurutnya, politikus itu hendaknya semakin bijaksana seiring bertambahnya usia, bukan malah sebaliknya.
"Seharusnya sudah bertambah umur ya semakin bijaksana, termasuk dalam berpolitik. Makanya biar sehat pikirannya kami akan kirim benda-benda itu," kata Agus.
Saat ditanya kapan dan ke mana benda-benda simbolis tersebut akan dikirimkan, lagi-lagi Agus hanya tersenyum.
Baca Juga: Usai Diperiksa Bareskrim, Facebook Bicara Soal Ancaman Penutupan
Dia mengatakan, benda penuh harap tersebut secepatnya dan tentunya dikirimkan ke kediaman tokoh tersebut di Yogyakarta.
Sementara itu, personel Koyok Istimewa lainnya, Agung Bondhok, membenarkan saat diminta penegasan apakah tokoh politik beralamat di Jogja yang dimaksud adalah Amien Rais.
"Kelihatannya iya," kata Agung Bondhok.
Selanjutnya, peserta aksi membacakan pernyataan sikap yang berisi lima poin. Pertama, pernyataan elite politik tersebut tidak mendidik masyarakat dan masyarakat membutuhkan narasi politik konstruktif.
Kedua, ujaran yang dilontarkan politikus itu berpotensi memecah belah dan mengadu domba bangsa Indonesia.
"Ketiga, kami minta yang bersangkutan meminta maaf, introspeksi dan koreksi diri. Keempat, kami mendoakan agar yang bersangkutan tetap sehat dan waras dengan dikirimnya tanda cinta kami [telur jawa dan lain-lain]," kata Agus Sunandar.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Sempat Copot Kepsek SMPN 1, Wali Kota Prabumulih Akui Tak Bisa Kontrol Diri
-
Mendagri Dukung Penuh Percepatan Program MBG, Teken Keputusan Bersama Terkait Lokasi SPPG di Daerah
-
Penjaringan Ketua DPC PDIP Brebes Dinilai Tak Transparan, Pencalonan Cahrudin Sengaja Dijegal?
-
Bikin Riuh, Dito Ariotedjo Tiba-Tiba Tanya Ijazah Erick Thohir ke Roy Suryo
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang