Suara.com - Massa yang tergabung dalam Forum Masyarakat Sumatera Utara Bersih (FMSUB) berdemo di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jumat (20/4/2018).
Mereka mendesak KPK agar mempercepat proses hukum puluhan anggota DPRD Sumut yang terjerat dalam kasus korupsi bantuan sosial dan pembatalan hak interpelasi terhadap Mantan Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho.
"Kami meminta kepada KPK untuk mempercepat penangganan kasus korupsi yang terjadi di Sumatera Utara yang melibatkan 46 anggota DPRD dan dugaan yang melibatkan pihak swasta lainnya, yakni Anif Shah dan Musa Rajekshah," kata Koordinator FMSUB Penri Sitompul saat berorasi di depan Gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan.
Selain itu, mereka juga mendesak KPK untuk segera memeriksa dan menangkap seluruh anggota DPRD Sumut Periode 2009-2014.
"Mendesak KPK untuk segera bertindak agar tidak terjadi kegaduhan yang berkepanjangan karena lamanya waktu penanganan kasus korupsi yang terjadi di Provinsi Sumut," katanya.
Penri mengatakan, sudah lama Sumut dikategorikan sebagai Provinsi yang paling rawan korupsi di Indonesia. Hal itu berdasarkan data survei Nasional tahun 2015 tentang Indeks Korupsi di Indonesia.
"Tentu saja ini menjadi preseden buruk untuk rakyat Sumut, karena Sumut ternyata belum mampu menghadirkan, bahkan menciptakan calon pemimpin yang bersih dari tindakan korupsi," kata Penri.
Diketahui, belum lama ini, KPK baru menetapkan 38 orang anggota DPRD Sumut sebagai tersangka. Hal itu merupakan pengembangan dari kasus sebelumnya, yang sudah menjerat sejumlah anggota DPRD Sumut dan Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho.
Baca Juga: Bertambah, Anggota DPRD Sumut yang Kembalikan Uang Suap ke KPK
Berita Terkait
-
KPK: Ustaz Khalid Punya Informasi Penting soal Oknum Kemenag Penerima Dana Percepatan Haji
-
Pasutri Koruptor, Suami Eks Walkot Semarang Mbak Ita Hadiri Pesta Pernikahan Anak, Kok Bisa?
-
Telusuri Dugaan Korupsi Dana Haji, KPK Kebut Inspeksi Biro Travel di Jatim
-
KPK Ungkap Mayoritas Biro Perjalanan Haji Bermasalah Berada di Pulau Jawa
-
Penyelenggaraan Haji Jadi Bancakan? KPK Sikat Biro Travel Nakal di Jawa Timur, Ini Modusnya!
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Mardiono Ungkap Kericuhan di Muktamar X PPP Akibatkan Korban Luka yang Dilarikan ke Rumah Sakit
-
Muktamar X PPP: Mardiono Akui Konflik Internal Jadi Biang Kegagalan di Pemilu 2024
-
Baru Hari Pertama Muktamar X PPP, Mardiono Sudah Menang Secara Aklamasi
-
Solid! Suara dari Ujung Barat dan Timur Indonesia Kompak Pilih Mardiono di Muktamar X PPP
-
Bukan Kader, tapi Provokator? PPP Curiga Ada Penyusup yang Tunggangi Kericuhan Muktamar X
-
15 Tahun Menanti, Bobby Nasution Jawab Keluhan Warga Bahorok
-
Bobby Nasution Minta Mitigasi Dini Banjir Bandang Bahorok
-
Prabowo Akui Keracunan MBG Masalah Besar, Minta Tak Dipolitisasi
-
Di Panggung Muktamar, Mardiono Minta Maaf dan Akui Gagal Bawa PPP Lolos ke Parlemen
-
Anggota TNI Ngamuk di Gowa, Kapuspen TNI: Kami akan Perkuat Pengawasan!