News / Metropolitan
Rabu, 25 April 2018 | 09:22 WIB
Diskusi bertemakan "Polri Serius Tangani Hoax Penyebab Retaknya Persatuan dan Kesatuan Indonesia di Hotel 88, Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (24/4/2018).(Suara.com/Welly Hidayat)

Suara.com - Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Inpektur Jenderal Setyo Wasisto menyebut banyaknya berita bohong atau hoax yang diterima masyarakat di media sosial dilakukan oleh orang-orang pintar, namun memiliki niat jahat dengan perkembangan teknologi saat ini.

"Tapi (Hoax) disebarkan oleh orang baik, namun mohon maaf memiliki niat jahat," kata Setyo dalam diskusi bertemakan "Polri Serius Tangani Hoax Penyebab Retaknya Persatuan dan Kesatuan Indonesia di Hotel 88, Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (24/4/2018).

Setyo menyebut institusi Polri telah memperhatikan masalah berita bohong atau hoax yang menjadi permasalahan ditengah masyarakat sejak tahun 2015. Maka itu, semakin meningkatnya pemberitaan kasus-kasus hoax, pihaknya membentuk tiga direktorat pada tahun 2017.

"Ini kami bentuk Direktorat Kamsus (Keamanan Khusus) ada di Baintelkam, Ditipid Siber Bareskrim Polri, dan Biro Multimedia Divisi Humas Polri. Untuk tujuan melakulan patroli siber selama 24 jam setiap harinya," ujar Setyo.

Direktur Layanan Informasi Internasional Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Selamatta Sembiring menyebutkan pengguna digital di Indonesia mencapai sekitar 132,7 juta. Namun, yang aktif penggunaan media sosial melalui telepon seluler sekitar 120 juta.

“Fakta dan data kebiasaan orang Indonesia, 4 dari 10 aktif di media sosial, hidup tanpa ponsel paling lama 7 menit. Orang Indonesia mengakses internet rata-rata 8-11 jam sehari," kata Salamatta.

"Kemudian minat baca berada di peringkat ke-60 dari 61 negara. Aktivitas baca buku rata-rata 27 halaman per tahun, dan baca koran rata-rata 12-15 menit per hari,” Salamatta menambahkan.

Menurut Salamatta Indonesia memiliki persoalan cukup tinggi mengenai hoax melalui media sosial Twitter mengalahkan negara seperti Amerika Serikat yang memiliki pengguna Twitter paling banyak.

"Hoax pada lini massa Twitter untuk di Indonesia memiliki tingkat tertinggi dalam penyebaran isu berita hoax, yakni 104.375 cuitan. Sementara untuk di negara lain seperti AS sebanyak 68.494 cuitan padahal AS sebagai negara pengguna twitter terbanyak di dunia, tapi penyebaran berita hoax tidak sebanyak di Indonesia," ujar Salamatta

Baca Juga: Mabes Polri: Sweeping Kaos #2019GantiPresiden, Hoax

Kepala Unit 5 Subdit 3 Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Ajun Komisaris Polisi Bayu Hernanto membeberkan ada sekitar 900 laporan mengenai hoax yang masuk sejak bulan Januari 2018.

"Sementara untuk tahun 2017 ada sekitar 1400 laporan hoax yang sudah masuk," ujar Bayu.

Bayu mencontohkan kejadian pemberitaan Hoax terkait kasus telur palsu yang disebarkan melalui sosial yang ternyata berdampak kepada ketahanan pangan yangbdirasakan masyarakat.

"Beredar viralnya isu Hoax terkait telur palsu, ternyata membawa dampak besar. omzet telur di pasaran, baik dari sisi peternak maupun pedagang menurun hingga 40 persen,” kata Bayu.

Load More