Suara.com - Mabes Polri turut mengawasi adanya sejumlah Tenaga Kerja Asing (TKA) yang bekerja di Indonesia. Pengawasan yang dilakukan Polri terkait TKA bukan bersifat langsung.
Namun, lebih hanya perbantuan kepada Instansi yang berwenang Direktorat Imigrasi.
"Kalau ada orang mencurigakan kami berhentikan, kami tangkap. kami tanya identitasnya, kalau dia tidak ada identitas jelas, kami serahkan lagi ke Imigrasi," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Kamis (26/4/2018).
Setyo menjelaskan terkait TKA, dahulu memang yang melakukan pengawasan secara langsung oleh Polri dibawah Badan Intelijen dan Keamanan (Baintelkam). Baintelkam saat itu, dapat mengawasi orang asing dan setiap pergerakannya harus melapor ke polisi.
Pengawasan itu sebelum adanya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 Tentang Keimigrasian. Setelah adanya UU tentang keimingrasian tersebut, maka fungsi pengawasan terhadap orang asing sudah dilakukan oleh Imigrasi.
"Jadi, pengawasan secara langsung Polri tidak, Sekarang kami hanya bantu imigrasi. Kalau dulu Polri ada," ujar Setyo.
Setyo menegaskan hal berbeda bila Tenaga Kerja Asing melakukan pelanggaran hukum di wilayah Indonesia. Maka itu dapat dilakukan penegakan hukum.
"Nah, kalau dia melakukan kejahatan pelanggaran hukum di Indonesia, kami yang proses dengan dasar KUHP," ujar Setyo
Setyo menyebut Polri memang mempunyai Tim Pengawasan Orang Asing (Timpora) yang berada di Polda - Polda. Namun, sayangnya Timpora tak begitu maksimal, karena terbentur oleh anggaran.
Baca Juga: Proyek Tol Cisumdawu Ditargetkan Selasai Akhir 2019
"Ada didaerah - daerah dibentuk timpora (tapi) kurang maksimal. Karena, nggak ada anggraan. Kalau polri, timpora itu kan tanpa anggaran," kata Setyo.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Patrick Kluivert Senyum Nih, 3 Sosok Kuat Calon Menpora, Ada Bos Eks Klub Liga 1
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
DPR 'Angkat Tangan', Sarankan Presiden Prabowo Pimpin Langsung Reformasi Polri
-
KPK Tindak Lanjuti Laporan Soal Dugaan Anggaran Ganda dan Konflik Kepentingan Gus Yaqut
-
Usai Serangan Israel, Prabowo Terbang ke Qatar Jalani Misi Solidaritas
-
Kenapa Ustaz Khalid Basalamah Ubah Visa Haji Furoda Jadi Khusus? KPK Dalami Jual Beli Kuota
-
Komisi III DPR Dukung Rencana Prabowo Bentuk Tim Reformasi Polri
-
Greenpeace Murka, Kecam Izin Baru PT Gag Nikel yang Bakal Merusak Raja Ampat
-
Terungkap! Ini yang Dicecar KPK dari Khalid Basalamah dalam Skandal Korupsi Haji
-
Atasi BABS, Pemprov DKI Bangun Septic Tank Komunal dan Pasang Biopal di Permukiman Padat
-
Benarkah Puteri Komarudin Jadi Menpora? Misbakhun: Mudah-mudahan Jadi Berkah
-
Skandal Tol Rp500 Miliar, Kejagung Mulai Usut Perpanjangan Konsesi Ilegal CMNP