Suara.com - Kepala Staf Presiden Moeldoko mengatakan, Pemerintah menghormati temuan Ormbudsman RI mengenai pelanggaran banyaknya tenaga kerja asing (TKA) ilegal masuk ke Indonesia.
Maka dari itu ia meminta semua instansi dan pihak-pihak terkait untuk bekerjasama melakukan penanganan terhadap masalah tersebut.
“Kami hormati pandangan dari Ombudsman, saya sudah baca itu (hasil kajian dan investigasi Ombudsman). Untuk itu lah ini perlu ada tim bersama agar isu yang beredar saat ini bisa tertangani,” kata Moeldoko di gedung Bina Graha, kompleks Istana Keresidenan, Jakarta, Jumat (27/4/2018).
Ia meminta semua instansi terkait, seperti Kementerian Ketenagakerjaan, Imigrasi dan Kepolisian untuk turun ke lapangan melakukan pengawasan atas dugaan banyaknya TKA pekerja kasar yang bekerja di perusahaan-perusahaan asing di Indonesia.
Supaya isu derasnya arus TKA khususnya dari Cina masuk Indonesia tak menjadi polemik berkepanjangan.
“Ayo kita tangani bersama-sama turun ke lapangan, kita buat tim atas pelanggaran Perpres No 20 tahun 2019 (tentang penempatan TKA). Jadi jangan nanti ini ngomong ini, ini ngomong ini, justru tidak produktif,” ujar dia.
“Kalau tidak nanti membingungkan, semua orang berkomentar beda-beda dan seterusnya. Apalagi yang disampaikan adalah persepsi, ini menjadi tidak elok nanti," Moeldoko menambahkan.
Dia menegaskan, semua bentuk pelanggaran TKA di Indonesia harus ditindak tegas. Tidak boleh ada toleransi terhadap orang asing yang melanggar aturan di Indonesia.
“Intinya ketegasan, kita juga tidak boleh memberikan toleransi atas pelanggaran. Karena kita juga tidak ditoleransi saat berada di luar negeri,” kata dia.
Baca Juga: Bamsoet Minta Penjelasan Soal Masuknya TKA Ilegal di Sulteng
Sebagaimana diketahui, pemerintah telah memiliki tim Pora atau pengawasan orang asing yang didalamnya dari berbagai unsur Kementerian dan Instansi terkait seperti Kemenaker, Imigrasi, Kemenlu, Kepolisian dan lainnya.
Namun tim ini tak maksimal dalam melakukan tugasnya untuk pengawasan TKA. Maka dari itu, Moeldoko menyarankan agar tim Pora lebih dioptimalkan.
“Ya saya kira kita optimalkan,” tambah dia.
Berita Terkait
-
Wuling Tergeser, Siapa Saja 5 Mobil China yang Kini Menguasai Indonesia?
-
Indonesia Telanjang Digital di Depan Cina: Kalau Mereka Matikan Internet Hari Ini, Selesai Kita
-
Qodari Ungkap Perbedaan KSP Era Baru: Lebih Fokus pada Verifikasi Lapangan dan Pendekatan Holistik
-
30 Tahun Tanpa Perawatan, Rusun Bidara Cina Kondisinya Memprihatinkan
-
6 Ramalan Shio Hari Ini 14 Agustus 2025: Kabar Baik dan Ujian Datang Bersamaan
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Kondisi Terkini Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta: Masih Lemas, Polisi Tunggu Lampu Hijau Dokter
-
Duka Longsor Cilacap: 16 Nyawa Melayang, BNPB Akui Peringatan Dini Bencana Masih Rapuh
-
Misteri Kematian Brigadir Esco: Istri Jadi Tersangka, Benarkah Ada Perwira 'W' Terlibat?
-
Semangat Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Cahaya Bagi Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara
-
Diduga Rusak Segel KPK, 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau Diperiksa
-
Stafsus BGN Tak Khawatir Anaknya Keracunan karena Ikut Dapat MBG: Alhamdulillah Aman
-
Heboh Tuduhan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, MKD DPR Disebut Bakal Turun Tangan
-
Pemkab Jember Kebut Perbaikan Jalan di Ratusan Titik, Target Rampung Akhir 2025
-
Kejagung Geledah Sejumlah Rumah Petinggi Ditjen Pajak, Usut Dugaan Suap Tax Amnesty
-
Kepala BGN Soal Pernyataan Waka DPR: Program MBG Haram Tanpa Tenaga Paham Gizi