Suara.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menilai tidak lucu candaan penumpang pesawat yang menyebut membawa bom.
Ulah penumpang yang bercanda soal bom baru-baru ini terjadi di Bandar Udara Internasional Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat, pada Senin (28/5/2018) malam.
"Mungkin orang kita seneng bercanda, tapi begitu di pesawat (bercanda bawa bom) menjadi tidak lucu," ujar Budi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (30/5/2018).
Budi menjelaskan, sebelum kasus di Pontianak, penumpang yang bergurau membawa bom selalu diproses oleh pihak kepolisian dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dari Kemenhub.
Namun, proses berupa meminta keterangan, pengakuan, dan tanda tangan surat pernyataan tidak membuat penumpang jera. Dengan begitu, tindakan tegas akan diambil.
"Oleh karenanya kejadian di Pontianak akan kita jadikan momentum untuk menyatakan kita dengan terpaksa melakukan tindakan penuntutan terhadap mereka," jelas Budi.
Menurut Budi, penumpang yang terbukti melanggar atau membuat keresahan di dalam pesawat bisa dipenjara satu tahun.
"Bahkan kalau mencelakakan orang bisa delapan tahun," kata Budi.
"Tapi karena bisa dibayangkan apa yang terjadi di Pontianak banyak penumpang yang lain dirugikan, juga waktu. Jadi kita terpaksa melakukan tindakan," sambung Budi.
Setelah penumpang yang bercanda membawa bom diproses, Budi berharap tidak ada lagi penumpang pesawat yang bercanda soal bom.
Ia mengungkapkan, penumpang Lion Air bernama Frantinus Nirigi yang mengaku membawa bom masih menjalani pemeriksaan polisi. Karena ulahnya, penumpang yang panik terpaksa membuka pintu darurat pesawat JT 687 rute Pontianak - Jakarta.
"Saya lusa akan meminta record dari kapolres," tutup Budi.
Berita Terkait
-
Heboh Candaan Bom di Pesawat, Ini Kata Pimpinan DPR
-
Anies Yakin LRT Kelapa Gading Rampung Juli 2018, Menhub Tidak
-
Anak Curi Koper Bandara, Menhub: Jika yang Lakukan Teroris Bahaya
-
Mudik 2018, Menhub Budi Nilai Jalur Perairan Rawan Kecelakaan
-
Penting, Ini Tanggal yang Tak Disarankan untuk Mudik Lebaran
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- 5 Fakta SUV Baru Mitsubishi: Xforce Versi Futuristik, Tenaga di Atas Pajero Sport
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
- Diundang Dolce & Gabbana, Penampilan Anggun Mayang Banjir Pujian: Netizen Bandingkan dengan Fuji
Pilihan
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
Terkini
-
Viral SPBU Dijaga Ketat Polisi: Kendaraan Mati Pajak Dilarang Isi BBM!
-
Senggol Terus Ijazah Jokowi dan Gibran, Apa Latar Belakang Pendidikan Roy Suryo?
-
Titiek Soeharto Angkat Bicara Soal Jokowi Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode: Ada Apa?
-
Aksi Hari Tani Bubar: DPR Kabulkan Tuntutan, Lembaga Agraria Langsung di Bawah Presiden?
-
Ratusan Siswa Cipongkor Tumbang Keracunan MBG, Gejala Mual, Sesak Napas, Hingga Kejang-kejang
-
Ditemui Utusan Istana, Serikat Petani Indonesia Sampaikan 6 Tuntutan Reforma Agraria
-
'Turunkan Menteri, Bukan Aparat' KPA Desak Perubahan Total Penanganan Konflik Agraria di DPR
-
Muncul Desakan KPK Segera Tetapkan Tersangka Kasus Kuota Haji, Begini Reaksi Cak Imin
-
Beda Kasus Ijazah Jokowi vs Gibran: Bapak-Anak Terus Disentil Geng Roy Suryo dan Dokter Tifa
-
Baru Terserap 22 Persen, FSGI Desak Anggaran MBG Dialihkan untuk Kesejahteraan Guru