Suara.com - Detasemen Khusus 88 Antiteror menenteng senjata berlaras panjang saat menangkap tiga orang terduga pelaku teror bom di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Riau, Sabtu (2/5) sore.
Aksi Densus 88 yang membawa senapan serbu saat menggerebek tiga terduga teroris tersebut mendapat kecaman Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah.
Namun, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto menerangkan, penangkapan di area kampus dilakukan setelah Densus 88 mengantongi bukti dugaan kegiatan kelompok teror.
"Penangkapan kasus teror tidak sama dengan penangkapan kasus lain. Rekan-rekan tadi melihat bomnya sudah siap," ujar Setyo di Lobi Gedung Divisi Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Minggu (3/6/2018).
"Satu kelompok Densus 88 yang memang prosedurnya membawa senjata panjang. Jadi bagaimana kalau kita standarnya membawa senjata laras panjang, terus masuk cuma membawa tongkat, sementara bomnya sudah siap? Jadi aturannya sudah seperti itu,” tambahnya.
Ia menjelaskan, penangkapan kasus terorisme sudah ada prosedurnya. Selain itu, Polisi juga sudah berkoordinasi dengan pihak kampus saat penggerebekan.
"Tapi yang jelas, densus pada saat ke kampus koordinasi dengan pihak rektorat," katanya.
Untuk diketahui, tiga terduga teroris yang ditangkap merupakan alumni Universitas Riau. Satu dari ketiga orang tersebut kini sudah dijadikan tersangka.
Hingga saat ini, Polisi masih mendalami dugaan keteribatan mahasiswa aktif di kasus teror itu.
Baca Juga: Kapten Persija: Persebaya Bukan Tim yang Mudah Dikalahkan
"Sekarang sedang didalami oleh penyidik. Nanti akan disampaikan kalau sudah dapat keterangannya. Sampai saat ini belum ada informasi (keterlibatan mahasiswa aktif)," tandasnya.
Sebelumnya, melalui akun Twitternya, @Fahrihamzah, Fahri menyayangkan aksi Densus 88 tersebut. Fahri juga meminta Presiden Joko Widodo jangan membiarkan aparat keamanan membawa senjata laras panjang masuk ke kampus.
"Pak @Jokowi, ini jangan dibiarkan. Kalau Senjata laras panjang sudah masuk kampus, kita telah kembali ke zaman batu! Mungkin bapak tidak pernah menjadi aktifis. Maka bapak biarkan kejadian ini. Ini perang dengan mahasiswa," kicau Fahri, Sabtu (2/6/2018).
Berita Terkait
-
Penyerbu Polda Riau Pesan Bom dari Trio Teroris Universitas Riau
-
Satu dari Tiga Terduga Teroris Universitas Riau Jadi Tersangka
-
Terduga Teroris di Unri, Menag: Kampus Harus Bebas Radikalisme
-
Rakit Bom di Unri, Z Ajak Adik Tingkat Bom Gedung DPR
-
Universitas Riau Sudah Diintai Densus 88 Selama 2 Pekan
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
-
AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
-
Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
-
PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
-
Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!
-
Pecalang Jakarta: Rano Karno Ingin Wujudkan Keamanan Sosial ala Bali di Ibu Kota
-
5 Fakta OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid: Barang Bukti Segepok Uang
-
Di Sidang MKD: Ahli Sebut Ucapan Ahmad Sahroni Salah Dipahami Akibat Perang Informasi
-
TKA 2025 Hari Pertama Berjalan Lancar, Sinyal Positif dari Sekolah dan Siswa di Seluruh Indonesia
-
Aktivis Serukan Pimpinan Pusat HKBP Jaga Netralitas dari Kepentingan Politik