Suara.com - Kendala biaya membuat proses pemulangan almarhum Tenaga Kerja Indonesia (TKI), Aminstyas Wahyudi (34), terhambat. Jenazah pekerja asal Jember, Jawa Timur, itu hingga kini masih tertahan di Rumah Sakit Kuala Lumpur, Malaysia.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Lombok Kita—jaringan Suara.com—almarhum diketahui tinggal di Dusun Sumuran RT 002 RW 013 Desa Klompangan, Kecamatan Ajung, Jember.
"Almarhum adalah TKI yang bekerja di Malaysia yang meninggal karena sakit infeksi virus pada otak," ujar Koordinator Info Warga Jember (IWJ) Malaysia, Imam Wahyudi di Kuala Lumpur, Minggu (10/6/2018).
Baca Juga: Targetkan Juara, PBSI Andalkan Pemain Elite di Malaysia Open 2018
"Sebelumnya almarhum mendapatkan perawatan intensif di Hospital Kuala Lumpur. Namun, akhirnya almarhum meninggal pada tanggal 27 Mei 2018," tambahnya.
Imam mengatakan saat ini jenazah Aminstyas ada di RS Kuala Lumpur Malaysia dan belum bisa diambil oleh pihak keluarga karena terkendala biaya.
"Biaya yang dibutuhkan untuk mengambil jenazah dari rumah sakit adalah RM14.000, yaitu Rp 49.000.000. Karena itu kami membuka donasi untuk saudara kita tersebut agar segera bisa dimakamkan oleh pihak keluarga," katanya.
Dia mengatakan donasi bisa disalurkan melalui Bank Mandiri 143 – 00 – 2061 – 0000 atas nama Info Warga Jember dan CIMB Bank Malaysia 8602891644 atas nama Carmine Falcone.
Baca Juga: Stoner: Rossi Lebih Buruk Dari Lorenzo
Sementara itu, Project Officer Migrant Care Jember, Bambang Teguh Karyanto beberapa waktu lalu mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan dari adik kandung almarhun Indah Yuliati Ningrum kalau kakaknya dalam kondisi sakit parah di Malaysia, sehingga berharap kakaknya bisa segera pulang ke Indonesia.
Pihak Migrant Care di Kuala Lumpur sempat datang ke Hospital Kuala Lumpur untuk melihat kondisi Aminstyas pada 21 Mei 2018, dan kondisinya tidak dalam keadaan sadar, bahkan dokter memasangkan beberapa alat bantuan pengobatan di badannya.
Berita ini kali pertama dipublikasikan lombokita.com dengan judul "Jenazah TKI Tertahan di Malaysia, Penyebabnya Bikin Sedih"
Berita Terkait
-
Indonesia Disebut Biang Kerok Sanksi FIFA ke Malaysia, KOI: Jangan Aneh-aneh
-
CEO Timnas Malaysia: Kami Terkejut dengan Keputusan FIFA
-
AFC Konfirmasi Timnas Malaysia Selamat dari Sanksi FIFA, Kok Bisa?
-
Minus 7 Pemain Ilegal, Pelatih Malaysia Pusing Siapkan Strategi Lawan Laos
-
Tak Terima Diusir dari Indonesia, Aisar Khalid Bahas Banyak WNI Kerja di Malaysia Tak Diusir
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Otak Pembobol Rekening Dormant Rp204 M Ternyata Orang Dalam, Berkas Tersangka Sudah di Meja Kejagung
-
Janji Kapolri Sigit Serap Suara Sipil Soal Kerusuhan, Siap Jaga Ruang Demokrasi
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Terpuruk Pasca-Muktamar, Mampukah PPP Buktikan Janji Politiknya? Pengamat Beberkan Strateginya
-
Hapus BPHTB dan PBG, Jurus Jitu Prabowo Wujudkan Target 3 Juta Rumah
-
Buntut Bobby Nasution Razia Truk Aceh, Senator Haji Uma Surati Mendagri: Ini Melanggar Aturan!
-
Bongkar 7 Cacat Fatal: Ini Alasan Kubu Nadiem Makarim Yakin Menang Praperadilan
-
MK Hindari 'Sudden Death', Tapera Dibatalkan tapi Diberi Waktu Transisi Dua Tahun
-
Romo Magnis Ajak Berpikir Ulang: Jika Soekarno Turuti Soeharto, Apakah Tragedi '65 Bisa Dicegah?
-
Bye-bye Kehujanan di Dukuh Atas! MRT Jadi Otak Integrasi 4 Moda Transportasi Jakarta