Suara.com - Alimin (24) seorang petugas Penjaga Jalan Lintasan (PJL) Kereta Api 36 Sentiong terpaksa harus menunda kebahagaiannya untuk berkumpul bersama keluarga saat Idul Fitri tiba.
Ayah satu orang anak ini mengaku ikhlas menjalankan tugasnya sebagai penjaga palang perlintasan rel kereta api. Sudah lima tahun setelah bekerja, ia tak pernah merayakan Lebaran di rumah.
“Sudah lima tahun selalu Lebaran di pos. Sedih ya saat nggak bisa salat Ied,” ujarnya kepada Suara.com di Sentiong, Jakarta Pusat, Kamis (14/6/2018).
Ia mengatakan jika istrinya tidak pernah mengeluh akan pekerjaan yang ia tekuni tersebut. Hanya saja ia mengatakan jika beberapa keponakannya yang sering meminta untuk dapat berkumpul bersama.
“Ya, gimana sudah menjadi tanggung jawab untuk menjaga keselamatan masyarakat, penumpang dan pengguna kereta api. Kami harus sigap, jangan sampai lalai demi menjaga ribuan nyawa,”katanya.
Bahagianya yang ia rasakan saat menerima gaji. Ia mengatakan gaji merupakan imbalan dari kerja kerasnya sejauh ini untuk mencukupi kehidupan keluarga.
“Sebenernya penghasilan gak sebanding sama tanggung jawab dan apa yang kami kerjakan. Namun ya saya tetap bersyukur saja,”katanya.
Sejak bekerja ia mengaku tidak pernah bisa pulang kekampung halaman di Pemalang semenjak bekerja lima tahun lalu. Ia menceritakan jika waktu paling sibuk jam kerja saat berangkat pagi hari dan pulang di sore hari.
“Intinya jangan sampai ngantuk saja. Harus dikuat kuatin untuk jaga ini. Nggak boleh ngantuk,” ujar dia.
Untuk mengusir rasa kantuk tersebut ia mengatakan jika dirinya sering melakukan kesibukan.
“Kalau ngantuk saya biasanya nyapu bakar sampah di samping. Kalau ngopi nggak ngaruh. Intinya jangan diam dan bengong saja,”katanya.
Lelaki berseragam biru ini nampak siaga menjaga alur kereta api yang melintas. Sesekali membunyikan suara pertanda kereta api yang akan lewat dan memastikan semua baik-baik saja.
Berita Terkait
-
Ratusan Polisi Bersenjata Berjejer Jaga Jalur Mudik di Sukabumi
-
Ini Tips Anti Pegal Setelah Seharian Silahturahmi Lebaran
-
Sampai Malam Takbiran, 82.000 Kendaraan Diprediksi Keluar Jakarta
-
Rumah Dirusak, Jemaat Ahmadiyah Lotim Lebaran di Pengungsian
-
Penjaga Jalur Silahturahmi Lebaran di Perlintasan Maut Kereta Api
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
Terkini
-
Menkeu Purbaya Curhat Pendapatannya Turun Jadi Menteri, Ternyata Segini Gajinya Dulu
-
'Bukan Cari Cuan', Ini Klaim Penggugat Ijazah Gibran yang Tuntut Kompensasi Rp125 Triliun ke Wapres
-
Belum Dibebaskan usai Ajukan Penangguhan, Polisi Ngotot Tahan Delpedro Marhaen dkk, Apa Dalihnya?
-
Tunjangan Perumahan Anggota DPRD DKI Rp70 Juta Diprotes, Nantinya Bakal Diseragamkan se-Indonesia
-
Pemerintah Beri Jawaban Tegas Soal Usulan Ganti MBG Dengan Pemberian Uang ke Ortu, Apa Katanya?
-
Bahlil Sebut Swasta Setuju Impor BBM Lewat Pertamina, Syaratnya Sama-Sama Cengli
-
Viral Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo Ngaku Jalan-Jalan Pakai Uang Negara: Kita Rampok Saja!
-
Lawan Arah Pakai Strobo, Heboh Sopir Pajero D 135 DI Dicegat Pemobil Lain: Ayo Lho Gue Viralin!
-
Tundukkan Kepala! Istana Minta Maaf Atas Tragedi Keracunan MBG, Janji Dapur Program Diaudit Total
-
Alasan Penggugat Minta Gibran Ganti Rugi Rp125 Triliun soal Ijazah SMA