Suara.com - Empat narapidana terorisme (napiter) yang menghuni di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas I Kedungpane Kota Semarang tidak mendapat masa potongan tahanan (remisi) di meoment Idul Fitri 2018.
Nama mereka tidak masuk dalam daftar remisi dari 499 narapidana yang disetujui oleh Kemenkumham RI di lebaran ini.
"Alasannya karena mereka menolak segala bentuk deradikalisasi untuk kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," kata Humas Lapas Kedungpane Semarang Fajar Sodiq, Jumat (15/6).
Keempat napiter yang tidak mendapat remisi Lebaran itu atas nama, Arif Arih Basuki, Tony Anggara, Rohadi serta seorang napiter pindahan dari Lapas Pekalongan yang bernama Rudiyanto.
Tak hanya menolak deredikaliasi, keempatnya juga menolak tawaran sebagai justice collaborator yang diajukan pemerintah untuk melawan aksi terorisme.
"Sangat disayangkan, tawaran itu ditolak semua. sikapnya juga menentang konsep NKRI. Maka, ketika Lebaran tahun ini mereka dihukum tidak mendapat remisi," ujarnya.
Fajar mengatakan, keempat napiter itu telah mendekam di tahanan Kedungpane dengan hukuman bervariasi. Ada yang belasan tahun sampai yang puluhan tahun.
"Yang dua napiter sudah menghuni Lapas Kedungpane sejak 10 tahun terakhir. Sempat ngajuin grasi ke presiden tapi sampai sekarang enggak dapat jawaban," katanya.
Kedua napiter itu merupakan tahanan kasus Bom Bali I yang divonis penjara seumur hidup oleh pengadilan.
"Yang Rudiyanto itu pindahan lapas Pekalongan karena terkena rib banjir. Tetapi sikapnya sangat keras. Jadinya dia tidak kita beri remisi," katanya. (Adam Iyasa)
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
Terkini
-
Megawati: Kalau Diam Saya Manis, Tapi Kalau Urusan Partai Saya Laki-laki!
-
Amankan Nataru, Satpol PP DKI Sebar 4.296 Personel
-
Kemenkes Waspadai Leptospirosis Pascabanjir, Gejalanya Mirip Demam Biasa tapi Bisa Mematikan
-
Said Didu Bongkar 5 Kedaulatan RI yang 'Dirampas' Jokowi demi Oligarki Selama Satu Dekade
-
Dulu Besi Tangganya Dicuri, Kini Kabel CCTV JPO Daan Mogot Ditemukan Putus
-
Kemendagri Monitor Pengiriman Bantuan 101.000 Lembar Pakaian untuk Korban Bencana di Aceh
-
Banjir Sumatra Picu Risiko Penyakit Menular, Kemenkes Dorong Imunisasi Darurat
-
OTT 9 Orang Termasuk Jaksa di Banten, KPK Juga Amankan Uang Rp 900 Juta
-
Noel Siap Jalani Sidang Kasus K3, Penampilan Peci dan Sorban Jadi Sorotan
-
Sikapi Pembunuhan Anak Kadernya di Cilegon, DPP PKS Desak Polisi Usut Tuntas dan Transparan