Suara.com - Wakil Ketua DPR Fadli Zon menilai kredebilitas pemerintah jatuh karena Komisaris Jenderal Polisi Iriawan menjadi Pejabat Gubernur Jawa Barat. Komjen Iriawan dilantik langsung oleh Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Senin (18/6/2018) pagi tadi di Bandung.
Wakil Ketua Umum Gerindra itu menjelaskan kontroversi Iriawan menjadi Pj Gubernur Jabar sudah berlangsung lama sejak Febuari 2018 lalu. Saat itu Kemendagri, Polri dan Menkopolhukam Wiranto buru-buru usulan Iriawan jadi Pj Gubernur ditarik.
"Selain mencederai semangat Reformasi, memang tak ada alasan untuk menjadikan perwira polisi aktif sebagai Pj Gubernur Jawa Barat. Masih banyak pejabat lain yang lebih pas menduduki posisi itu termasuk pejabat di lingkungan Kemendagri," jelas Zon dalam akun Twitternya, @FadliZon, Senin siang.
Iriawan dilantik di Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika, Bandung, Senin (18/6/2018) hari ini. Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo membacakan Keputusan Presiden dalam pelantikan itu.
Nama Iriawan cukup menjadi perbincangan hangat di Jakarta ketika menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya pada Tahun 2016 hingga sampai pertengahan 2017. Banyak kasus - kriminal telah diungkap, salah satunya kasus perampokan disertai pembunuhan sekeluarga di Pulo Mas, Jakarta Timur pada Desember 2016 silam.
Sekaligus, Iriawan sukses menjaga Ibu Kota dalam mengawal jalannya pesta demokrasi pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017 silam. Adapula kasus yang hingga ditinggal Iriawan masih belum dapat terungkap yakni kasus penyiraman air keras wajah penyidik Senior Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan pada 11 April .
Rencana pengangkatan Iriawan jadi Plt Gubernur Jabar juga menjadi sorotan. Rencana penunjukkan itu pun menuai kritik. Netralitas Polri dipermasalahkan lantaran di Jawa Barat terdapat Wakil Kepala Lembaga Pendidikan Polri Inspektur Jenderal Anton Charliyan yang maju sebagai calon wakil gubernur diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, partai asal Tjahjo.
Wiranto dan Tjahjo sempat urung menunjuk Iriawan.
Berita Terkait
-
Iriawan Jadi Pj Gubernur Jabar, Nama Baik Polri Dipertaruhkan
-
Fadli Zon Kritik Iriawan Jadi Plt Gubernur: Pilkada Jabar Ternoda
-
Anies Disoraki Warga saat Lebaran, Fadli Zon: Ada Pemandu Sorak
-
Gus Yahya ke Israel, Fadli Zon: Pemerintah Harus Tanggung Jawab
-
Fadli Zon: Pertemuan dengan CT Tidak Bahas Politik
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Pemain Keturunan Jerman-Surabaya Kasih Isyarat Soal Peluang Bela Timnas Indonesia
-
Laurin Ulrich Bersinar di Bundesliga 2: Makin Dekat Bela Timnas Indonesia?
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
Terkini
-
Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Waka Komisi XIII DPR Singgung Pelanggaran HAM Orde Baru
-
Profil Marsinah, Aktivis Buruh yang Dianugerahi Gelar Pahlawan oleh Presiden Prabowo
-
Peluk Hangat Anak-anak Soeharto di Istana Usai Terima Gelar Pahlawan Nasional, Titiek Tersenyum
-
Akhir Drama Penculikan Bilqis: Selamat Tanpa Luka, Polisi Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Terungkap! 7 Fakta Jaringan Sadis Penculikan Bilqis, Dijual Rp80 Juta ke Suku Anak Dalam
-
Akhirnya Pahlawan! Ini Sederet Fakta di Balik Gelar Nasional Soeharto
-
Babak Baru Korupsi Petral, Siapa Tersangka yang Dibidik Kejagung dan KPK?
-
Dunia Sorot Soeharto Jadi Pahlawan: 'Diktator' Disematkan Gelar Kehormatan oleh Menantunya
-
Jangan Ekstrem! Pesan Tutut Soeharto untuk Pengkritik Gelar Pahlawan Sang Ayah
-
Gelar Pahlawan Tak Hapus Dosa Orde Baru? Respons Putri Soeharto Soal Tuduhan HAM dan Korupsi Ayahnya