Suara.com - Daerah Istimewa Yogyakarta kekinian dinilai sebagai daerah persinggahan banyak terduga teroris yang terus bergerak secara klandestin di Indonesia.
Penilaian itu berdasarkan rentetan penangkapan terduga teroris di sejumlah kawasan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri telah meringkus terduga teroris di daerah Mlati, Pleret, Mrisi, dan terakhir kawasan Kaliurang—yang berujung tewasnya 3 teroris.
Nazib Azca yang bekerja di Center for Security and Peace Studies Universitas Gajah Mada yang cukup aktif mengikuti dinamika terorisme mengatakan, fenomena masuknya gerakan radikal terorisme ke Yogyakarta sebenarnya bukan hal baru.
Menurutnya, grup-grup teroris sudah cukup lama bergerak dan memberikan pengaruh di Yogyakarta.
"Sudah cukup lama pengaruhnya, hanya saja mereka menjadi sel tidur,'' kata Nazib.
Nazib menjelaskan, kelompok teroris di Yogyakarta awalnya tidur (dormant), namun kekinian mulai diaktifkan.
”Mereka bangkit dari tidur, karena tak terlepas dari rentetan aksi bom teroristik di Surabaya, Pekan Baru, dan tempat lainnya. Mereka masih dalam satu jaringan, Jamaah Ansharut Daullah, yang dalam skala global merupakan bagian ISIS,” tambahnya.
Sebagai anggota JAD yang berbaiat kepada ISIS, grup-grup teroris di Indonesia dalam kondisi lemah.
Baca Juga: Tinggalkan Chelsea, Ini Ucapan Perpisahan Antonio Conte
"Mereka sendiri sedang lemah, sedang digempur di banyak negara. Sempat punya pengaruh kuat, sekarang lemah. Mereka sedang membangun front baru, memperluas wilayah termasuk di Asia, salah satunya Filipina yang perang di Marawai, namun sudah ditumpas oleh militer," ujarnya.
Dalam konteks Indonesia, menurut Nazib, kelompok JAD dan jaringan lainnya hendak melakukan teror hanya untuk membuktikan eksistensi.
Kasus Yogyakarta, Nazib juga menilai kelompok-kelompok teroristik bisa bergerak karena terdapat gerakan radikalis agama nonteroristik.
"Kalau di Yogyakarta macam-macam, seperti aksi main hakim sendiri ke tempat hiburan, itu radikal, tapi bukan radikal teroris. Ada juga dalam konteks yang ingin menegakkan syariat Islam, itu juga radikal. Kelompok radikal teroris tak banyak. Walaupun tak banyak, tapi bahaya, karena pakai kekerasan teror," kata Nazib.
Diberitakan sebelumnya, Densus 88 sempat mengamankan sejumlah orang yang terduga teroris pada Rabu (11/7). Dari penelusuran Suara.com, diketahui ada tiga orang terduga teroris yang diamankan di wilayah Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul.
Ketiga orang yang diamankan itu adalah Saefulloh, Maryanto dan Gutomo. Maryanto diamankan di daerah Bedingin Wetan, Desa Sinduadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman pada Rabu (11/7) sekitar pukul 09.00 WIB.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Jakarta Feminist Soroti Kasus Femisida 2024: Satu Perempuan Dibunuh Setiap Dua Hari di Indonesia!
-
Janji Prabowo soal RUU PRT Molor, Jala PRT: Bukan Pembantu, Tapi Pekerja!
-
Ditunjuk Kaesang jadi Ketua Harian, Ahmad Ali Pede PSI Bisa Menang di 2029, Syaratnya Ini!
-
Pengedar Sabu Jaringan Malaysia Diringkus, Puluhan Kilogram Barang Haram Disita
-
Gugatan Pernyataan Fadli Zon Soal Mei 98: KontraS Kecewa Hakim PTUN Semuanya Laki-Laki!
-
Di Hadapan Mahasiswa Unpad, Pramono Anung Tegaskan Pemimpin Tak Boleh Tersulut Emosi
-
Sule Kena Tilang Saat Bawa Double Cabin, Dishub DKI: Sudah Sesuai Prosedur
-
Gibran Disebut Cawapres Prabowo Lagi di 2029, PSI: Pernyataan Jokowi Powerfull
-
Tangis Nanik Deyang Minta Maaf soal Kasus Keracunan MBG Tuai Pro Kontra
-
PBNU Desak Penetapan Tersangka Korupsi Kuota Haji, KPK Sebut Pemeriksaan Masih Intensif