Suara.com - Dempa Daeng Bollo (70) perawan tua yang ditemukan tewas dengan tiga luka bacok di bagian kepala, Selasa (17/7/2018) malam, semasa hidup dikenal senang sendiri.
Bahkan Dempa Daeng Bollo hidup puluhan tahun seorang diri di rumahnya di gang sempit, lorong 2, Jalan Pampang 1, Kelurahan Pampang, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar. Menurut kerabat, rumah itu dibangun dari uang jeri payah perempuan paruh bayah sejak masih muda.
Bollo merupakan bungsu dari 15 bersaudara. 12 saudaranya sudah meninggal dunia, termasuk saudari kembarnya.
Salah satu kakaknya yang masih hidup, Soa Daeng Rata (83) mengenal sosok adiknya itu sebagai perempuan mandiri. Sejak ditinggal kedua orang tuanya yang meninggal puluhan tahun silam, Bollo muda bekerja menganyam dan menjual atap.
"Sejak dulu memang dia tidak mau tingga sama, lebih suka tinggal di rumahnya. Padahal sering dipanggil tinggal sama-sama," tetang Soa saat ditemui di rumahnya, yang hanya berjarak tiga meter di depan kediaman korban, Rabu (18/7/2018) pagi.
Bollo kata Soa merupakan perempuan yang tidak mau menyusahkan orang lain. Asik bekerja mencari uang, adiknya itu tidak lagi pernah memikirkan untuk menikah.
Soa mengatakan, saat ibunya masih hidup, Bollo dilarang menikah. Namun kakek 82 tahun itu mengaku tidak lagi ingat alasan larangan ibunya itu.
"Dia memang belum menikah, karena mamakku dulu tidak mau nakasih kawin. Jadi Bollo kerja sendiri dan bangun rumahnya. Selama ini tidak pernahmi ada dia suka. Cari uang saja," kisah Soa. (lirzam wahid)
Baca Juga: Usai Nobar Piala Dunia, Remaja di Bogor Tewas Dibacok
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
Terkini
-
Bakal Patroli, Menkeu Purbaya Siap Tarik Anggaran Kementerian yang Lambat Serap Dana
-
Syaifullah Tamliha Ungkap Dua Kelemahan PPP: Tak Punya Figur Berduit dan Alergi Outsider
-
Kepala Sekolah di Prabumulih Sempat Dicopot Gegara Tegur Anak Pejabat Bawa Mobil ke Sekolah
-
Punya Modal Besar: Pakar Politik Dorong Projo jadi Oposisi Prabowo-Gibran, Pasca-Budi Arie Didepak!
-
Sebut Ada Intervensi Sejak Dualisme Kepemimpinan P3, Syaifullah Tamliha : PPP Dibinasakan oleh Jokow
-
KPK Beberkan Peran Rudy Tanoesoedibjo di Dugaan Korupsi Bansos, Kuasa Hukum Justru Bersikap Begini!
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru