Suara.com - Presiden Joko Widodo merespon aksi kampanye PKB yang menawarkan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai kandidat Cawapres 2019. Dalam pidatonya pada HUT PKB ke-20 di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, Minggu (22/7/2018) malam, Jokowi menceritakan pertemuannya beberapa waktu lalu dengan Cak Imin di sela-sela kunjungan kerja ke daerah.
Pada Sabtu pekan lalu, ia mengajak Ketua Umum PKB itu meninjau veneu-veneu Asian Games XXVIII di Palembang. Ketika itu ia pun mengajak Cak Imin bermain tiga cabang olah raga, yakni bowling, kemudian menembak.
Namun keduanya tak ada yang mulus tetap sasaran dalam permainan. Ketiga, olah raga perahu dayung, mereka mendayung berdua.
“Banyak yang mengartikan bahwa berdayung berdua adalah? Ya memang namanya mendayung, itu memang harus bekerja sama. Kalau yang satu mendayung ke sini, yang satu ke sana, karam perahunya,” kata Jokowi.
Kendati begitu, Jokowi menggaris bawahi, dalam kerjasama itu diperlukan keseriusan. Dia pun membenarkan pernyataan Cak Imin, bahwa mereka telah bekerjasma.
“Dalam dunia usaha, yang namanya kerja sama ya Join. Iya nggak? Ya memang itu. Yang namanya bekerja sama ya Join,” ujar dia.
Jokowi mengaku heran, belakangan ini banyak yang menanyakan siapa nama yang telah ia ‘kantongi’ sekarang sebagai kandidat Cawapres. Ia menyatakan belum ada nama fix.
“Kadang saya juga heran, kenapa orang urusi kantong saya. Kalau mau, ke depan (atas panggung), ambil di kantong saya ada apa, uang tidak ada, nama juga tidak ada. Karena meski saya setiap hari ketemu Ketum PKB, Ketum Golkar, Ketum Hanura, Ibu Ketum PDI-Perjuangan, Bapak Ketum PAN, memang belum ada,” tutur dia.
Oleh karena itu, Jokowi menyatakan, peluang untuk cawapresnya masih terbuka. Jadi ia mempersilahkan para kandidat untuk menjadi cawapresnya saling bersaing.
Baca Juga: Cak Imin Sentil Airlangga Sebagai Pesaingnya Jadi Cawapres Jokowi
“Seperti disampaikan Pak Muhaimin, janur melengkungnya belum. Jadi masih ada kesempatan, kalau ingin bersaing masih ada kesempatan. Ya dalam satu, dua minggu inilah kita putuskan. Jadi silakan bersaing satu dua minggu ini,” tandas dia.
Berita Terkait
-
Cak Imin Sentil Airlangga Sebagai Pesaingnya Jadi Cawapres Jokowi
-
Jokowi Disoraki Join oleh Pendukung Cak Imin di Harlah PKB
-
500 TKI Hong Kong Deklarasi Jokowi - Cak Imin Maju Pilpres 2019
-
Mahfud MD : Saya Belum Pernah Bahas Pilpres 2019 dengan Jokowi
-
Masuk Bursa Cawapres Jokowi, Mahfud MD Bertemu Mbah Moen
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
Terkini
-
Jejak Riza Chalid Masih Gelap, Kejagung Perdalam Kasus Korupsi Pertamina Lewat Direktur Antam
-
LRT Jakarta Bakal Diperluas ke JIS dan PIK2, DPRD DKI Ingatkan Soal Akses Harian Warga
-
Cuma di Indonesia Diktator Seperti Soeharto Jadi Pahlawan, Akademisi: Penghinaan terhadap Akal Sehat
-
Pramono Anung Usul Revitalisasi Kota Tua dan Pembangunan RS Internasional Sumber Waras Masuk PSN
-
Buntut Rumah Hakim Dibakar, Jaksa KPK di Medan Kini Dikawal Ketat Selama Sidang Korupsi PUPR Sumut
-
Tak Ingin Insiden SMA 72 Terulang, Gubernur Pramono Tegaskan Setop Praktik Bullying di Sekolah
-
DPR Dukung BGN Tutup Dapur SPPG Penyebab Keracunan MBG: Keselamatan Anak-anak Prioritas Utama
-
BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem Selama Seminggu, Jakarta Hujan Lebat dan Angin Kencang
-
Setelah Gelar Pahlawan, Kisah Soeharto, Gus Dur, hingga Marsinah akan Dibukukan Pemerintah
-
Dari Kelapa Gading ke Senayan: Ledakan SMA 72 Jakarta Picu Perdebatan Pemblokiran Game Kekerasan