Suara.com - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengaku tidak ada barang mewah yang disembunyikan di kamar selnya di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin. Penjaranya ikut digeledah saat Kementerian Hukum dan HAM.
"Saya biasa saja ketika kemarin dirazia tidak ada barang satupun diambil. Semua kamar didatangi petugas kira-kira ada 5 petugas, tidak ada barang yang dikeluarkan dari kamar saya, artinya tidak ada barang haram, artinya biasa-biasa saja," kata Anas di pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Kamis (26/7/2018).
Anas mengajukan Peninjauan Kembali (PK) terhadap vonis di tingkat kasasi yaitu selama 14 tahun penjara ditambah denda Rp 5 miliar subsidair 1 tahun 4 bulan kurungan dan ditambah membayar uang pengganti Rp 57,59 miliar subsider 4 tahun kurungan dalam kasus korupsi penerimaan hadiah dari sejumlah proyek-proyek pemerintah dan tindak pidana pencucian uang.
Dirjen Pemasyarakatan (PAS) melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lapas Sukamiskin pada Sabtu (21/7/2018) setelah Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK pada Jumat (20/7/2018) terhadap Kalapas Sukamiskin Wahid Husein dan narapidana korupsi Fahmi Darmawansyah.
"Kondisi kamarnya tidak ada yang saya tambah-tambah, misalnya fasilitas khusus AC, ah di Bandung itu sudah dingin kedinginan malah, kalau malam saya pakai selimut," ungkap Anas.
Anas juga membantah ia membayar hingga ratusan juga untuk mendapatkan sel yang ia tempati saat ini.
"Aset saya diduga atas kezaliman ini bagaimana membayarnya? Seluruh aset saya itu yang saya dapatkan, saya mulai bekerja ini menghasilkan satu rupiah sejak saya bekerja disikat semua atas nama kezaliman ini, tidak ada satupun aset yang tersisa, tidak ada itu" ungkap Anas.
Ia pun menyayangkan adanya pembongkoran saung-saung di lapas Sukamiskin yang dilakukan oleh Ditjen PAS pada Selasa-Rabu (24-25 Juli 2018).
"Tidak apa-apa saung dibongkar, dibongkar saya terima tamu lesehan tidak masalah karena saya waktu itu dapat warisan saja dulu sudah ada itu," tambah Anas.
Baca Juga: Tejo Harwanto Jadi Kepala Lapas Sukamiskin
Namun Anas mengaku pernah meminta izin keluar lapas saat harus melakukan operasi. "Saya pernah keluar operasi, yang sakit harus dizinkan keluar," tambah Anas.
"Sampai kapan pun dunia akhirat saya nyatakan kalau saya korupsi Hambalang satu rupiah saja gantung di Monas, itu berlaku sampai kapanpun, kebenaran saya yakini dunia akhirat sampai kapanpun. Keterangan jelas dari Teuku Bagus M Noer, sebagai pemilik proyek Hambalang, dia menyatakan tidak kenal dan memberikan apapun kepada saya mobil Harrier, tidak benar, pertemuan di hotel di sudirman itu hoaks, cerita hoax dari orang yang bikin hoaks itu nama kafenya saja tidak pernah ada," jelas Anas. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Kemensos Siapkan Jaminan Hidup Korban Bencana Sumatra Selama 3 Bulan
-
Kubu Roy Suryo Ungkap Detik-detik 'Penyusup' Kepergok Masuk Ruang Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi
-
Prabowo Kunjungan di Sumatra Barat, Tinjau Penanganan Bencana dan Pemulihan Infrastruktur
-
Viral Tumpukan Sampah Ciputat Akhirnya Diangkut, Pemkot Tangsel Siapkan Solusi PSEL
-
KPK Buka Peluang Periksa Istri Ridwan Kamil di Kasus Korupsi Bank BJB, Sebut Perceraian Tak Pengaruh
-
Membara Kala Basah, Kenapa Kebakaran di Jakarta Justru Meningkat Saat Hujan?
-
Keroyok 'Mata Elang' Hingga Tewas, Dua Polisi Dipecat, Empat Lainnya Demosi
-
Disebut-sebut di Sidang Korupsi Chromebook: Wali Kota Semarang Agustina: Saya Tak Terima Apa Pun
-
Kemenbud Resmi Tetapkan 85 Cagar Budaya Peringkat Nasional, Total Jadi 313
-
Bukan Sekadar Viral: Kenapa Tabola Bale dan Tor Monitor Ketua Bisa Menguasai Dunia Maya?