Suara.com - Tim Pencarian dan Pertolongan SAR batal mengerahkan pesawat helikopter untuk mengevakuasi satu jenazah dan ratusan pendaki yang masih terjebak di atas Gunung Rinjani, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), Sudiyono ketika dihubungi di Mataram, Minggu malam (29/7/2018), mengatakan keputusan pembatalan diambil dengan pertimbangan jenis pesawat dan kondisi lapangan yang tidak memungkinkan bagi keselamatan penerbangan.
"Pengerahan pesawat helikopter dibahas dalam rapat dengan Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram, serta unsur TNI/Polri," katanya.
Menurut dia, pengerahan satu unit helikopter juga tidak akan bisa menyelesaikan masalah. Pasalnya, jumlah pendaki yang terjebak di atas gunung mencapai lebih dari 300 orang. Satu di antaranya meninggal dunia setelah tertimpa material longsor dampak dari guncangan gempa bumi.
Pihaknya bersama Tim Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram, serta unsur brimob sudah sepakat untuk melakukan proses evakuasi melalui jalur darat. Kedua institusi tersebut diminta membantu karena memiliki keahlian serta peralatan memadai yang bisa mendukung proses evakuasi korban dari atas gunung.
"Besok pagi, tim sudah bergerak ke atas gunung. Tapi kami sudah mengirim tim pendahulu sebanyak tiga orang untuk melakukan cek awal jalur evakuasi," ujarnya.
Saat ini, kata Sudiyono, kondisi ratusan para pendaki yang terjebak di atas gunung masih relatif aman di bawah pengawalan petugas. Posisi mereka berada di antara Danau Segara Anak dengan Pelawangan.
"Mereka di posisi kilometer 10 dan sudah diamankan dalam tenda. Besok tim bergerak ke lokasi memberikan bantuan dan evakuasi," ucapnya.
Sementara itu, Humas Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram I Gusti Lanang Wisnuwanda, membenarkan pembatalan menggunakan pesawat helikopter untuk mengevakuasi para pendaki dari atas Gunung Rinjani.
Keputusan pembatalan tersebut diambil karena ada informasi dari rombongan pendaki asal Makassar yang salah satu anggotanya meninggal dunia, bahwa jalur pendakian bisa dilewati.
"Untuk sementara delapan orang tim kami masih siaga di Sembalun, dan besok pagi baru naik gunung. Malam ini tidak bisa karena gerak dan jarak pandang yang sangat terbatas," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Terungkap! Alasan Basarnas Sering Telat Selamatkan Korban : Rinjani Jadi Bukti Nyata!
-
Pendakian Rinjani Dibuka Lagi, Ini Syarat Terbarunya
-
Rinjani Siap Menyambut Pendaki Mulai 11 Agustus 2025 Dengan Aturan Baru
-
Mendaki Bersama EMCO: Dari Gunung Rinjani Turun ke Hati
-
Pendaki Rinjani, Siap-Siap! Jalur Pendakian Berubah Total Demi Keamanan, Ini Detailnya
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor