Suara.com - Empat pelaku yang mengaku sebagai anggota Polda Metro Jaya melakukan pemerasan terhadap seorang laki-laki tua bernama M Nur Antaya (53).
Gerombolan polisi gadungan itu memeras korban, setelah dituduh melakukan kasus pencabulan terhadap anak-anak di bawah umur.
Kapolsek Kebon Jeruk Komisaris M Marbun mengatakan, saat Nur berada di rumah, keempat pelaku yang membawa portofon (handy talkie) mengaku sebagai anggota Polda Metro Jaya.
”Para pelaku lantas menuduh korban melakukan perbuatan asusila kepara seseorang anak berumur 12 tahun," kata Marbun, Rabu (1/8/2018).
Selain memeras, para pelaku juga menganiaya korban karena tak mengakui tuduhan tersebut. Setelah kedua tangannya diikat tali, para pelaku memukuli korban di kediamannya di Jalan H Sholeh 2 RT4/RW 2, Sukabumi Selatan, Kebon Jeruk Jakarta Barat.
"Korban langsung diikat kedua tangannya menggunakan tali kain dan sempat dipukuli wajah dan badannya beberapa kali agar mengakui perbuatannya," katanya.
Tak sampai di situ, para polisi gadungan itu menggiring laki-laki tua itu ke rumah ketua RT. Melihat kejadian itu, kedua anak korban bernama Cahyadi dan Abdul Halim sempat menanyakan aksi penganiayaan yang dilakukan para polisi gadungan.
Namun, kata Marbun, para pelaku malah membentak dan meminta uang sebesar Rp 100 juta kepada anak korban agar kasusnya tak diproses secara hukum.
"Di tempat tersebut saksi-saksi yang sebagai anak korban sempat menanyakan apa permasalahannya. Namun pelaku marah-marah dan minta damai," katanya.
Baca Juga: Kapolri Tito Karnavian Tak Berminat Jadi Cawapres Jokowi
Setelah bernegosiasi, para pelaku sepakat dengan keluarga korban yang bersedia membayar uang damai sebesar Rp 70 juta. Saat itu, lanjut Marbun, keluarga baru sanggup memberika uang Rp 30 juta kepada polisi gadungan tersebut.
"Kemudian anak korban meminta keringanan, hingga pelaku meminta uang sebesar Rp70 juta. Karena ketakutan, keluarga korban memberikan uang sebesar Rp 30 juta dengan perjanjian kekurangannya akan di bayar di lain hari," beber Marbun.
Mencium ada kejanggalan, keluarga korban akhirnya melaporkan aksi penganiayaan dan pemerasan itu ke Polsek Kebon Jeruk pada Minggu (28/7).
Berbekal laporan korban, polisi kemudian menangkap komplotan bandit ini dengan berpura-pura akan menyerahkan sisa uang kepada para pelaku sebesar Rp 40 juta. "Pada saat diperiksa para pelaku mengakui semua perbuatannya," katanya.
Empat polisi gadungan yang ditangkap di antaranya yakni Hermansyah (31), Alfi Dariansyah (27), Ikbal (45) dan Nasuki (37).
Terkait pengungkapan kasus ini, polisi juga menyita sejumlah barang bukti berupa sebuah dasi warna merah berlogo Reskrim, satu unit portofon, uang tunai Rp 30 juta dan satu unit mobil Honda HRV warna silver.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Boni Hargens: 5 Logical Fallacies di Argumentasi Komite Reformasi Polri Terkait Perpol 10/2025
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana