Suara.com - Partai Keadilan Sejahtera mempertimbangkan opsi abstain, atau tak mengusung atau mendukung satu pun pasangan calon presiden dan calon wakil presiden pada Pilpres 2019.
Direktur Pencapresan DPP PKS Suhud Aliyuddin menegaskan, opsi itu akan dipilih kalau Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tak memilih kader PKS sebagai cawapresnya.
"Itu salah satu opsi yang mungkin diambil kalau memang situasinya tidak memungkinan," kata Direktur Pencapresan DPP PKS Suhud Aliyuddin di Jakarta, Rabu.
Ia memastikan, keputusan PKS abstain atau tidak bergantung pada pembahasan DPP PKS dan Majelis Syuro PKS.
Menurut dia, PKS masih menunggu keputusan Prabowo menentukan cawapresnya karena bisa saja nama yang diambil di luar sembilan nama yang diajukan PKS.
Ketika nama lain yang keluar, pihaknya akan membawa kembali ke DPP PKS dan Majelis Syuro PKS. Apakah itu diterima atau tidak itu bergantung pada pembahasan.
"Posisi kami menunggu apa keputusan Prabowo, mungkin koalisi bisa tetap berjalan jika tidak, ya, mungkin ada pembicaraan," ujarnya seperti diberitakan Antara.
Suhud tidak setuju apabila dikatakan pembahasan nama cawapres di koalisi Prabowo berhenti atau "mentok", karena saat ini belum ada kesamaan sikap dan pandangan serta masih dalam pembahasan.
Ia mengatakan, pertemuan antara Partai Gerindra, PKS, dan PAN pada Selasa (31/7) malam yang melibatkan unsur ulama, masih membicarakan penyamaan visi dan misi terkait dengan kondisi yang ada dan simulasi siapa yang kira-kira akan dimajukan.
Baca Juga: Cak Imin Tak Yakin Prabowo Maju Jadi Capres Lawan Jokowi
"Memang belum sampai pada kesimpulan siapa yang didorong. Belum ada kesepakatan," ujarnya.
Menurut dia, rekomendasi ulama merupakan usulan tambahan dan menjadi bagian yang diperjuangkan PKS dalam pembicaraan di koalisi.
Berita Terkait
-
Cak Imin Tak Yakin Prabowo Maju Jadi Capres Lawan Jokowi
-
Malam Ini Sekjen Partai Koalisi Prabowo Susun Tim Pemenangan
-
Prabowo Tak Paksa Ustaz Somad Jika Tak Mau Jadi Cawapresnya
-
Neno Warisman Dilempar Tong Sampah, Partai Gerindra: Era Nasakom
-
Mulan Jameela Jadi Caleg DPR, Gerindra: Dia Putri Malangbong
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Pecalang Jakarta: Rano Karno Ingin Wujudkan Keamanan Sosial ala Bali di Ibu Kota
-
5 Fakta OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid: Barang Bukti Segepok Uang
-
Di Sidang MKD: Ahli Sebut Ucapan Ahmad Sahroni Salah Dipahami Akibat Perang Informasi
-
Aktivis Serukan Pimpinan Pusat HKBP Jaga Netralitas dari Kepentingan Politik
-
Terjaring OTT, Gubernur Riau Abdul Wahid Digelandang ke KPK Besok
-
Prabowo ke Tanah Abang! KAI Ungkap Agenda Mendadak di Istana
-
Jadi Event Lari Nol Emisi Pertama di Indonesia, PLN Electric Run 2025 Berlangsung Sukses
-
Tertunduk Lesu, Onad Kirim Pesan Cinta untuk Istri Usai Asesmen Narkoba
-
Lewat Grand Final Duta DPD, Sultan Najamudin Ajak Anak Muda Menjadi Aspirasi Daerah
-
Joget DPR di Depan Prabowo-Gibran: Saksi Ungkap Fakta Mengejutkan di Sidang MKD!