Suara.com - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memperkenalkan dua caleg yang berlatar belakang mantan Duta Besar RI. Kedua mantan dubes yang ikut bergabung pada PSI tersebut ialah Iwan Wiratana dan Mangasi Sihombing.
Keduanya terjun ke politik menjadi caleg DPR RI dari PSI untuk Dapil Jakarta II (Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, dan Luar Negeri).
Permasalahan korupsi, intoleransi dan kesejahteraan masyarakat merupakan alasan kedua caleg ini tergerak untuk terjun ke politik.
Iwan Wiranata Atmadja merupakan Mantan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI untuk Iran Azerbaijan, Turkmenistan, Bangladesh, dan Republik Federal Nepal.
Iwan mengatakan, dirinya ingin mengembalikan nilai-nilai luhur politik yang selama ini tergadaikan. Yakni menyejahterakan kehidupan masyarakat dengan membangun sistem anggaran yang tepat sasaran.
"Selain itu, jika saya terpilih, akan menyisir regulasi yang multitafsir dan tumpang tindih yang selama ini menjadi celah terjadinya korupsi dan ketidakadilan hukum," kata alumni Jurusan IImu Hubungan Internasional, Universitas Padjajaran, di Kantor DPP PSI, Selasa (21/8/2018).
Sedangkan Mangasi Sihombing merupakan mantan Duta Besar untuk Hongaria, Kroasia, Bosnia- Herzegovina, serta Makedonia. Dalam kesepatan ini punya ia mengatakan dirinya bertekad untuk memperjuangkan undang-undang yang pro-rakyat, pro-pengentasan kemiskinan, dan anti-intimidasi dan anti-intoleransi.
"Dengan pengalaman saya memimpin delegasi Indonesia di konferensi Internasional anti-korupsi di PBB, saya melihat bahwa UU anti-korupsi perlu diperkuat," ujar Mangasi yang kini duduk sebagai Ketua Dewan Pembina Indonesia Literature Translation Foundation (ILTFF).
Sementara itu, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie, menyambut gembira bergabungnya dua diplomat senior ini. Menurut dia, perkenalan caleg ini merupakan tradisi baru di PSI.
Baca Juga: Kantor DPD PAN Jakarta Ternyata Ada di Bangunan Sengketa
"Kami mengedepankan transparansi mulai dari seleksi. Karena kedua caleg ini mengikuti proses seleksi independen dan kemudian partai itu biasanya membiarkan aja calegnya mengurus diri sendiri. Kadang nggak ada pembekalan, kemudian untuk sosialisasi juga sudah urus diri masing-masing," beber Grace.
Maka dari itu, PSI memperkenalkan cara baru berpolitik melalui publik dan disiarkan di media sosial. Ia yakin jika semuanya transparan publik akan lebih positif melihat politik, karena kalau saat ini masih ada yang suudzon.
"Ya, kalau melihat politisi atau orang yang terjun menjadi caleg itu pasti ada maunya, pasti deketin orang pada saat minta suara,” ungkapnya.
Jadi, kata dia, PSI ingin tranparansi, mulai dari perekrutan dan seleksi. Maka PSI perkenalkan calon ke publik. "Nanti setelah jadi, masyarakat bisa menarget kerjanya. Kita nilai, dengan cara begini kita mengurangi pejabat publik nakal-nakal," kata dia.
Menurut Grace, tugas di parlemen juga membutuhkan sosok-sosok yang mumpuni dalam soal hubungan luar negeri. Kehadiran lwan dan Mangasi akan mengisi kebutuhan itu dari PSI.
"Untuk pengurus DPP memang harus muda. Tapi untuk kader dan anggota legislatif, kami tak membatasi," pungkas Grace.
Berita Terkait
-
PSI: Sri Mulyani Batal Jadi Jurkam Jokowi - Ma'ruf Sudah Tepat
-
Anggota DPRD Pemilik 3 Karung Ekstasi Ditangkap Saat Sosialisasi
-
Di Depan Bakal Caleg PSI, Mahfud MD Cerita Soal Godaan Suap
-
Di Hadapan Mahfud MD, Caleg PSI Teken Surat Pernyataan Integritas
-
Gagal Dampingi Jokowi, PSI Dukung Mahfud MD Jadi Cawapres 2024
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tragis! Lexus Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang di Pondok Indah, Pengemudi Tewas
-
Atap Arena Padel di Meruya Roboh Saat Final Kompetisi, Yura Yunita Pulang Lebih Awal
-
Hadiri Konferensi Damai di Vatikan, Menag Soroti Warisan Kemanusiaan Paus Fransiskus
-
Nyaris Jadi Korban! Nenek 66 Tahun Ceritakan Kengerian Saat Atap Arena Padel Ambruk di Depan Mata
-
PLN Hadirkan Terang di Klaten, Wujudkan Harapan Baru Warga di HLN ke-80
-
Geger KTT ASEAN: Prabowo Dipanggil Jokowi, TV Pemerintah Malaysia Langsung Minta Maaf
-
88 Tas Mewah Sandra Dewi Cuma Akal-akalan Harvey Moeis, Bukan Endorsement?
-
Geger Mark-Up Whoosh, Mahfud MD Siap Dipanggil KPK: Saya Akan Datang
-
Detik-detik Atap Lapangan Padel Taman Vila Meruya Ambruk Diterjang Badai Jakarta
-
Kemenag Minta Dosen PTK Manfaatkan Beasiswa Riset LPDP, Pembiayaan Hingga Rp 2 Miliar