Suara.com - Wakil Ketua DPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon, mengecam aksi aparat kepolisian dan Badan Intelijen Negara (BIN), yang terlibat dalam pemulangan artis lawas sekaligus aktivis #2019GantiPresiden, Neno Warisman, di Pekanbaru, Riau.
Fadli, yang kekinian berada di Jeddah, Arab Saudi, turut meluapkan protesnya melalui puisi. Dalam puisi berjudul ”Tangan Besi” yang diterima Suara.com, Senin (27/8/2018) tersebut, Fadli mengkritik rezim penguasa yang kian represif.
kini kau tak malu lagi
topengmu kian terbuka
menampakkan wajah sebenarnya
disaksikan ratusan juta mata
kau adalah penguasa durjana
menindas segala cara
kau tak segan lagi
Baca Juga: Tim Voli Pantai Putri Indonesia Sabet Medali Perunggu
memberangus diskusi
memperbanyak persekusi
membegal demokrasi
kau tak segan lagi
memaki sambil main hakim sendiri
memperalat aparat keparat
merusak hak berpendapat
menginjak hukum menghujat daulat rakyat
kau tebar intimidasi dimana-mana
adu domba anak bangsa
kau sang tirani tangan besi
keadilan kini kian mati
tapi jangan pernah kau mimpi
harga diri tak bisa dibeli
suara kebenaran tak mungkin dibungkam
ketakutan menumpuk sekam
tepercik bara menjadi api
api perlawanan tak akan padam
sampai kau tumbang
dihantam badai gelombang
diiringi takbir berkumandang
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar
alunan Indonesia Raya terus berkibar"
Fadli Zon, Jeddah, 27 Agustus 2018
Untuk diketahui, Neno Warisman dipaksa pulang dari Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Riau, Sabtu (25/8) akhir pekan lalu.
Dirinya sempat membeberkan aksi kekerasan yang dilakukan oleh Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) Riau, Marsekal Pertama (Marsma) TNI Rachman Haryadi sebelum dirinya pulang ke Jakarta.
Neno mengatakan, bahwa Kabinda Marsma TNI Rachman sempat menggebrak mobil seraya berteriak dan menarik paksa satu per satu semua dari mobil, kecuali dirinya.
Neno sempat diminta keluar dari mobil tanpa menggunakan aksi kekerasan, namun dirinya menolak.
Akhirnya Neno dibawa oleh pihak kepolisian, dan dijanjikan akan diantarkan ke hotel namun ternyata Neno dikelabui.
Pihak kepolisian malah mengantarkannya ke pesawat. Dalam perjalanan tersebut, Neno menyebut Kabinda mengulangi tindakan kekerasannya kepada rombongan laki-laki.
Berita Terkait
-
Neno Warisman Diusir Massa, Mardani: Kepala BIN Riau Partisan
-
PA 212 Serukan Jihad Kejar Warga Riau yang Tolak Neno Warisman
-
Neno Warisman Dikasari BIN, Sekjen Gerindra: Dasar Intel Melayu
-
Neno Warisman Tak Diizinkan Polisi Makan saat Terjebak di Mobil
-
Neno Warisman Ditolak di Riau, DPR Soroti Keterlibatan BIN
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Purbaya Gregetan Soal Belanja Pemda, Ekonomi 2025 Bisa Rontok
-
Terjerat PKPU dan Terancam Bangkrut, Indofarma PHK Hampir Seluruh Karyawan, Sisa 3 Orang Saja!
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Pemain Keturunan Jerman-Surabaya Kasih Isyarat Soal Peluang Bela Timnas Indonesia
Terkini
-
Kisah Rahmah El Yunusiyyah: Pahlawan Nasional dan Syaikhah Pertama dari Universitas Al-Azhar
-
Panggil Dasco 'Don Si Kancil', Prabowo Ingatkan Kader: Manusia Mati Meninggalkan Nama
-
Rektor IPB Arif Satria Resmi Jadi Nakhoda Baru BRIN, Babak Baru Riset Nasional Dimulai
-
Dasco Ungkap Ultimatum Prabowo dari Hambalang: Sikat Habis Kader Korup!
-
Polisi Ringkus Dua Pelaku Curanmor yang Tembak Mati Hansip di Cakung
-
KPK Tahan 5 Pengusaha yang Diduga Suap Eks Bupati Situbondo Karna Suswandi, Ini Nama-namanya
-
Gempur Titik Rawan Banjir, Pemkot Surabaya Siapkan Drainase Maksimal Jelang Musim Hujan
-
JATAM: Warga Pro dan Kontra Tambang di Halmahera Sama-sama Korban Sistem yang Merusak
-
KPK 'Bedah' Prosedur Izin TKA, Mantan Sekjen Kemnaker Heri Sudarmanto Dicecar Soal Pungli
-
Diwawancara Pramono, Zidan Penyandang Disabilitas Diterima Kerja di Transjakarta