Suara.com - Polisi menangkap seorang warga negara Palestina berinisial MMH, terkait kasus penipuan terhadap Muhammad Ibrahim Mawad, pelatih tinju Uni Emirat Arab (UEA) yang ikut bertanding di ajang Asian Games 2018 di Jakarta pekan lalu.
Kapolsek Metro Taman Sari, AKBP Ruly Indra menyampaikan, polisi meringkus pelaku setelah menerima laporan dari Ibrahim, korban penipuan. Korban ditipu setelah awalnya berkenalan dengan MMH di Taman Hiburan Rakyat Lokasari, Jakarta Barat, beberapa waktu lalu.
"Orang asing beneran, dan saat ini sudah kita amankan, (inisialnya) MMH. Yang bersangkutan warga negara Palestina," kata Ruly di kantornya, Senin (3/9/2018).
Menurut Rully, saat melakukan aksinya, MMH mengaku sebagai warga negara Yordania. Korban ketika itu bertemu MMH saat hendak makan dan ingin mencari kabel charger (pengisi daya) telepon seluler di kawasan Lokasari, pada Jumat (24/8) lalu.
"Saat itu, yang bersangkutan (Ibrahim) ketemu dengan pelaku atas nama MMH, yang mengaku sebagai warga Yordania," kata Rully.
Di sebuah toko handphone, MMH pun langsung beraksi dengan mengajak korban untuk melipir ke tempat hiburan malam di kawasan itu. Namun, karena korban menolak ajakannya, akhirnya MMH meminta uang sebesar 100 dolar Amerika Serikat (AS) untuk bisa menyewa taksi.
"Saat itu, korban diajak dengan taksi ke tempat hiburan. Namun, korban menolak, sehingga dimintai uang 100 dolar dengan alasan untuk membayar taksi," katanya.
Saat korban hendak menukarkan uang di tempat penukaran uang, MMH ternyata langsung mengambil tas milik korban yang sengaja dititipkan di toko handphone tersebut. Ibrahim pun harus mengalami kerugian sebesar 300 dolar AS karena aksi penipuan tersebut.
"Barang yang dititipkan korban sudah diambil pelaku, sehingga korban (kemudian) melaporkan hal itu ke Polsek Taman Sari," kata Rully lagi.
Terkait aksi penipuan tersebut, polisi akhirnya meringkus MMH saat berada di kawasan Lokasari pada Kamis (30/8). Atas ulahnya terhadap sang pelatih tinju, WN Palestina itu kini mendekam di penjara, serta dijerat Pasal 378 KUHP tentang Penipuan dan Pasal 363 KUHP tentang Pencurian dengan Pemberatan.
Berita Terkait
-
Grebek Jaringan Online Scam, Otoritas Myanmar Tangkap 48 WNI
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Modus Penipuan Digital Makin Canggih, Ini Strategi Baru Bank Indonesia Melawan Scammer!
-
Terbongkar! Sindikat Pinjol Dompet Selebriti: Teror Korban Pakai Foto Porno, Aset Rp14 Miliar Disita
-
Waspada! Menteri Meutya Ungkap Anak-Anak Jadi Sasaran Empuk Penipuan Belanja Online
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
Terkini
-
FPI Siap Gelar Reuni 212, Sebut Bakal Undang Presiden Prabowo hingga Anies Baswedan
-
Menag Klaim Kesejahteraan Guru Melesat, Peserta PPG Naik 700 Persen di 2025
-
Menteri PPPA: Cegah Bullying Bukan Tugas Sekolah Saja, Keluarga Harus Turut Bergerak
-
Menteri Dikdasmen Targetkan Permen Antibullying Rampung Akhir 2025, Berlaku di Sekolah Mulai 2026
-
Polisi Tangkap Dua Pengedar Sabu di Bekasi, Simpan Paket 1 Kg dalam Bungkus Teh
-
Mendikdasmen Abdul Muti: Banyak Teman Bikin Anak Lebih Aman di Sekolah
-
Sempat Sembunyi di Bogor, Pelaku Penusukan di Pasar Gaplok Ditangkap Polisi
-
BNPB: Penanaman Vegetasi Jadi Benteng Pertama Hadapi Bencana Hidrometeorologi
-
GKR Hemas Soal Usulan Daerah Otonomi Baru: Tantangan Berat, Tak Mudah Lolos!
-
Sultan Najamudin Tegaskan DPD RI Bukan Oposisi: Siap Dukung Penuh Program Presiden