Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku kewalahan dalam mengatur agenda undangan yang harus dihadiri setiap hari. Hal itu lantaran kini Anies hanya seorang diri memimpin Ibu Kota Jakarta.
Terhitung sudah dua pekan lamanya sejak Senin (27/8/2018) lalu, Sandiaga Uno resmi mundur sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta. Sandiaga memilih jalan lain sebagai cawapres pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2019.
Anies mengatakan, saat Sandiaga Uno masih mendampinginya sebagai Wagub DKI Jakarta, tugas menghadiri berbagai kegiatan undangan bisa dengan mudah dibagi dua. Namun kini, Anies harus bekerja keras menghadiri semua undangan itu sendirian.
"Yang lebih menantang itu adalah pengaturan banyak sekali undangan. Undangan-undangan kalau dulu bisa dibagi sekarang tidak bisa dibagi, keleluasaan tidak ada," kata Anies saat ditemui di Ruang Pola Blok G Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (5/9/2018).
Anies menjelaskan, untuk menjalankan berbagai program pemerintahan, ia mengaku tidak kesulitan walaupun hanya seorang diri memimpin Jakarta. Hal itu lantaran sudah ada sistem yang diberlakukan sehingga tak ada gangguan.
Hingga kini, Anies masih menunggu surat pemberhentian resmi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk Sandiaga. Selama surat itu belum dikeluarkan, maka fase untuk menentukan siapa pengganti Sandiaga belum bisa dilanjutkan.
"Kita masih menunggu. Kalau sudah ada resmi pemberhentian dari presiden baru fase berikutnya bisa bergerak," ungkap Anies.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Tok! DPR-Pemerintah Sepakati Bawa RUU KUHAP ke Paripurna untuk Disahkan, Ini Substansinya
-
Jelang Hari HAM Sedunia, Yusril Sebut Tak Ada Bahasan Amnesti-Abolisi untuk Aktivis Demo Agustus
-
Jelaskan Ada Pengkondisian dalam Akuisisi Kapal, KPK Bantah Kriminalisasi Kasus ASDP
-
Bakal Rombak Sistem Rujukan BPJS, Menkes Budi Tak Mau Bertele-tele: Nanti Pasien Keburu Wafat
-
Aktivis Feminis Desak Negara Akui Femisida Sebagai Kejahatan Khusus dan Masuk UU
-
Menkes Wacanakan Kelas Standar Bagi Peserta BPJS: Nggak Usah Cover yang Kaya, Fokus yang Bawah Aja
-
Satu Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta Jalani Operasi Bedah Plastik, Total 20 Siswa Masih Dirawat
-
Soal Tim Reformasi, DPR Harap Bukan Cuma 'Kosmetik': Polri Harus Kembali ke Mandat Konstitusi
-
Menko Yusril: Pemerintah Harus Berhati-hati Menentukan Siapa yang Layak Menerima Pengampunan Negara
-
Demi Netralitas, Anggota Komisi III DPR Sebut Polri Harus Tetap di Bawah Presiden