Suara.com - Peneliti dari Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro berpendapat partai politik akan rugi jika tak selektif dalam memilih kadernya yang akan dijadikan calon pemimpin Legislatif, Yudikatif maupun Eksekutif. Pendapat Zuhro menyikapi adanya partai politik yang ngotot mencalonkan kadernya yang merupakan mantan narapidana korupsi.
Siti Zuhro mengatakan parpol harus berkaca dengan budaya praktik korupsi yang telah menjangkit. Menurutnya perlu ada empati untuk menyikapi hal tersebut.
"Harus ada empati karena korupsi di Indonesia sudah merajalela. Karena itu harus kita putus mata rantainya dengan mengusung calon-calon yang punya track record oke, itu saja," kata Siti Zuhro di Kantor Pergerakan Indonesia Maju, Jalan Brawijaya VIII, Nomor 11, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (6/9/2018).
Siti Zuhro mengatakan hal tersebut harus dikedepankan dengan menonjolkan integritas. Menurutnya, isu integritas kekinian menjadi hal utama.
Wacana integritas yang harus dikedepankan, lanjut Zuhro bertujugan guna masyarakat tidak berteriak dan menilai citra partai tentang politik itu sendiri. Dirinya menambahkan partai politik secara tak langsung mempertaruhkan kredibilitas dan integritas, seandainya suara besar dari masyarakat tak dikehendaki.
"Ada semacam kepekaan lah dari parpol dan mereka tidak boleh marah karena mereka masuk ke ranah publik. Politik itu dinamis, opsi opsi, jangan anggap terus menang. Buktinya dulu banyak elite-elite yang tersohor yang tidak terpilih," jelasnya.
Lebih lanjut, Siti Zuhro berharap partai politik seharusnya memunyai metode konsolidasi untuk dapat melakukan instruksi yang kemudian bisa dipatuhi hingga tingkat bawah.
Dirinya menambahkan mata rantai korupsi harus diputuskan dengan cara-cara yang berkeadaban, sehingga memunculkan calon calon yang terbaik.
"Tidak menimbulkan kontroversi, kalau tak boleh itu berarti ada sesuatu. Demokrasi itu logika," jelas Siti Zuhro.
Baca Juga: KPK: Aset Negara yang Belum Dikembalikan Roy Suryo Temuan BPK
Mengenai calon pemimpin, Siti Zuhro menyebut harus ada syarat-syarat yang harus dipenuhi. Ada satu pola yang baik, karena calon pemimpin merupakan representasi dari sikap teladan yang akan dinilai oleh masyarakat.
"Harus ada role model bahwa pemimpin itu harus sosok yang tidak berisiko apalagi KPU punya datanya. Negara ini sudah darurat korupsi," kata Siti Zuhro menandaskan.
Berita Terkait
-
Yusril Bongkar 'Sistem Gila' Pemilu, Modal Jadi Caleg Ternyata Jauh Lebih Gede dari Gajinya
-
Desak Rombak UU Pemilu, Yusril Sebut Kualitas DPR Merosot Akibat Sistem Pemilu yang Transaksional
-
MK Lanjutkan Sengketa Pilkada Papua dan Barito Utara ke Tahap Pembuktian
-
7 Fakta di Balik Revolusi Pilkades: Dari Daftar Online Hingga E-Voting Anti Curang
-
Aturan Baru Pilkades? Calon Kades Daftar Online Hingga E-Voting Untuk Cegah Kecurangan
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
Terkini
-
Gubernur Bobby Nasution Beri Pesan ke Pendawa Indonesia: "Nek Wani Ojo Wedi-wedi" Berantas Narkoba
-
Skandal Korupsi Haji Rp1 Triliun, Kapan KPK Umumkan Tersangka Agar Tak Rusak Reputasi NU?
-
Menteri dan Anggota DPR Malaysia Terima Surat Ancaman, Pelaku Minta Tebusan 100.000 Dolar AS
-
Gus Yaqut Terima Aliran Dana Korupsi Haji Rp1 Triliun Lewat Perantara?
-
Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
-
Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
-
Pemda NTB Diminta Segera Pulihkan Kondisi dan Aktifkan Siskamling oleh Wamendagri
-
Roy Suryo Bawa 'Jokowis White Paper' ke DPR, Ijazah SMA Gibran Disebut 'Dagelan Srimulat'
-
Laskar Cinta Jokowi Sebut Pergantian Kapolri Listyo Bisa Jadi Bumerang, Said Didu: Makin Jelas
-
TNI Nyatakan Terbuka Bekerja Sama dengan Tim Investigasi Kerusuhan Agustus